Kilang Minyak Rusia di KLU Bernilai 200 Triliun dan Butuh 50 ribu Tenaga Kerja

KabarNTB, Mataram –  Kilang minyak dengan kapasitas 300 ribu barel per hari yang akan dibangun federasi pengusaha minyak Rusia di kawasan Global Hub Bandar Kayangan, Kabupaten Lombok Utara (KLU) akan menyerap tenaga kerja sebanyak 50 ribu orang dengan nilai investasi sekitar Rp 200 triliun.
Hal itu disampaikan Representative Russian Federation and CIS, Alexsei Deriabin dan Deputy Representative Russian Federation and CIS, Galina Romanova, saat bertemu Gubernur NTB, TGH Zainul Majdi, di ruang kerja Gubernur di Mataram, selasa 1 Juli 2017.
Dalam pertemuan itu, Alexsei melaporkan sekaligus mempresentasikan keinginan berinvestasi di kawasan Global HUB, Bandar Kayangan dan meyakinkan Gubernur bahwa perusahaan kilang minyak yang akan dibangun nantinya akan menjadi pusat distribusi ke wilayah timur Indonesia.
“Sekitar 50 ribu tenaga kerja lokal akan terserap apabila perusahaan kilang minyak ini sukses dilaksanakan,” ujarnya.
Karena itu, Alexsei meminta dukungan pemerintah provinsi NTB untuk merealisasikan rencana tersebut, terutama terkait dengan regulasi, lahan serta aspek-aspek lain yang dibutuhkan.
Gubernur NTB sast menerima perwakilan federasi perusahaan minyak Rusia
“Bila investasi ini berjalan, nantinya juga akan didukung sejumlah Perusahaan dari Amerika, China dan Inggris. Mengingat dana yang dibutuhkan untuk mendirikan perusahaan Kilang Minyak berkapasitas 300 ribu barel per hari mencapai dua ratus triliun lebih,” ungkap Alexsei.
Gubernur sendiri, menyatakan sangat mendukung rencana tersebut. Bahkan ditegaskannya,  pembangunan perusahaan kilang minyak tersebut sangat diharapkan berbagai kalangan dan ditunggu-tunggu oleh masyarakat.
Namun Gubernur meminta kepada pihak investor agar memastikan dan merampungkan terlebih dahulu sejumlah persyaratan dan  tahapan yang harus dipenuhi sebagai bahan bagi pemerintah dalam mengambil keputusan.
Tahapan dan proses yang harus dilakukan, kata Gubernur,   seperti survey dan  studi kelayakan secara konfrehensif sehingga dapat diketahui secara riil gambaran potensi dan konsep investasi yang akan dijalankan.
“Selain itu, komunikasi yang baik antara pihak investor dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah dan masyarakat juga perlu diintensifkan sebagai wujud keterlibatan semua pihak untuk rencana itu,” ujar gubernur.
“Kalau proses ini sudah rampung dan tahapan-tahapan yang diperlukan sudah dipenuhi, dan investor itu ada, maka saya akan mendorong rencana itu hingga ke pemerintah pusat,” timpalnya.(Yus)
iklan

Komentar