KabarNTB, Jakarta – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memmastikan bahwa Banda Udar Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat, NTB bisa dioperasionalkan untuk melayani penerbangan umum. Kemenhub melalui Plh Direktur Perhubungan Udara, Rindu, bahkan menyatakan siap untuk memperpanjang ijin penerbangan umum Bandara Sekongkang pada 2018 mendatang.
Hal itu disampaikan langsung oleh Plh Direktur Perhubungan Udara kepada Wakil Bupati, Fud Syaifuddin dan Kepala Dinas Perhubungan KSB H Muslimin dalam pertemuan di kantor kementerian terkait, Selasa siang 12 September 2017.
“Ijin yang ada sekarang akan berakhir pada 2018 dsn Kemenhub siap memperpanjang ijin dimaksud untuk tiga tahun kedepan (2021),” ungkap Wakil Bupati Fud Syaifuddin kepada KabarNTB usai pertemuan.
Yang menjadi PR pemerintah saat ini, kata Wabup adalah mencari maskapai penerbangan yang siap untuk melayani rute penerbangan dari dan menuju Bandara Sekongkang. Sebelumnya diakui, memang ada bebepara maskapai penerbangan perintis yang menyatakan minat. Namun sejauh ini belum ada yang berlanjut sampai beroperasi.
“Pemerintah Daerah tentu akan berupaya mencari maskapai yang siap. Memang butuh proses, tapi saya optimis akan ada maskapai yang bersedia,” ujar Wabup.
Selain maskapai penerbangam, Wabup juga menyatakan akan memperkuat UPTD Bandara sekongkang dengan sumber daya manusia (SDM) yang memadai agar Bandara dimaksud benar-benar memenuhi syarat pengoperasian.
Upaya keras Pemda KSB untuk segera mengoperasikan Bandara Sekongkang, sambungnya, merupakan upaya untuk membuka conectivitas (keterhubungan) yang menjadi salah satu kunci untuk pembangunan ekonomi dan pelayanan masyarakat. Selain itu dengan beroperasinya Bandara Sekongkang, sejumlah sektor lain seperti pariwisata juga akan menggeliat.
Apalagi KSB memiliki sejumlah potensi wisata unggulan yang hingga sekarang belum bisa digarap maksimal karena moda transportasi yang menjadi penghubung dengan daerah lain masih sangat terbatas.
Banyak investor yang mikir dua kali untuk berinvestasi di dibidang pariwisata dan sektor lain karena connectivitas KSB dengan daerah lain masih terbatas.
“Bayangkan dari Mataram saja butuh waktu 5 sampai 7 jam karena harus lewat darat dan laut. Jika bandara Sekongkang beroperasi waktu tempuh akan jauh lebih pendek dan ini tentu akan memberi dampak ikutan positif lainnya bagi masyarakat,” urainya.(EZ)
Komentar