KabarNTB, Sumbawa Barat – Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) berhasil keluar dari predikat sebagai daerah konflik pada tahun 2017 ini.
Hal itu diungkapkan Kapolda NTB, Brigjend Pol M Firli dalam kegiatan Dzikir dan Tausiyah kebangsaan di Pendopo Kabupaten Sumbawa Barat, Sabtu 14 Oktober 2017.
“Hingga Tahun 2016, Provinsi NTB berpredikat sebagai daerah konflik. Namun tahun 2017 ini, Alhamdulillah kita berhasil keluar dari predikat itu,” ujar Kapolda dalam Tausiyah Kebangsaan yang disampaikannya.
Kapolda mengungkapkan, salah satu upaya yang dilakukan dalam mengeluarkan NTB dari predikat daerah konflik adalah selalu dekat dengan masyarakat. Jika ada warga yang terkena musibah maka Bhabinkamtibmas di setiap desa/kelurahan harus mengunjungi. Pada musim kemarau, setiap Polres memetakan daerah yang kesulitan air bersih. Memberikan bantuan kepada orang yang susah. Upaya terakhir adalah penegakan hukum.
“Alhamdulillah tahun 2017 ini NTB sudah tidak lagi menjadi daerah konflik. Mari kita wujudkan cinta kasih antara kita. Bukan kerja Kapolda bukan Kapolres tetapi kerja masyarakat,” imbuhnya.
Pada kesempatan tersebut, Kapolda juga memaparkan tentang sejarah Soekarno dan M Hatta dalam mempersatukan Indonesia. Keduanya mampu menyatukan 17 ribu pulau dan 1.340 suku yang tersebar dari Sabang sampai Merauke dari selatan sampai utara dalam bingkai Indonesia. Juga sejarah terbentuknya dasar negara yakni Pancasila.
“Negara ini berdiri bukan karena usaha satu golongan, satu agama, tetapi seluruh individu, organisasi kemasyarakatan, organisasi agama, organisasi politik dan elemen lainnya. Untuk menjaga Indonesia, masyarakat pun harus menjaga persatuan dan kesatuan. Tidak membuat konflik, menggunakan teknologi informasi dengan bijak dengan tidak membuat provokasi, ujaran kebencian dan kegiatan negatif lainnya,” urainya.
Kapolda juga kagum dengan tradisi baik yang dibangun Bupati Sumbawa Barat, yakni rembuk bersama pemerintah daerah dengan masyarakat lewat Forum Yasinan setiap malam Jum’at. Tradisi itu, katanya, hanya ada di dua kabupaten yakni KSB dan Kabupaten Bojonegoro Provinsi Jawa Timur. Forum itu sangat baik untuk mendengarkan aspirasi dan keluhan masyarakat dan mencari solusinya.
Bupati Sumbawa Barat, HW Musyafirin, menyatakan apresiasi atas kedekatan Kapolda NTB dengan masyarakat sebagai tauladan yang patut dicontoh.
Bupati juga menyinggung tentang KSB yang sukses menjadi daerah dengan predikat zero horizontal conflict.
“Prestasi KSB harus tetap dipertahankan sebagai Kabupaten zero horizontal conflict,” kata Bupati.
Dalam kesempatan tersenut, Kapolda didampingi Bupati, Wabul dan Kapolres Sumbawa Barat juga sempat berbagi dengan puluhan anak yatim dan menyerahkan bantuan untuk Masjid.(EZ)
Komentar