KabarNTB, Sumbawa Barat – Potensi Pariwisata Kabupaten Sumbawa Barat tidak kalah dengan daerah lain. Potensi ini harus dikelola dengan baik oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sebagai leading sektor yang menangani.
Hal itu dikatakan Wakil Bupati Sumbawa Barat, Fud Syaifuddin, pada pembukaan pelatihan pemandu wisata (tour guide) yang dilaksanakan Disbudpar KSB di Labuhan Lalar, Taliwang, Senin pagi 16 oktober 2017.
Pelatihan itu dilaksanakan tanggal 16 sampai 18 Oktober 2017 dan ditandai dengan penyematan pin nama kepada perwakilan peserta dan penyerahan plakat dari Dewan Pengurus Daerah Himpunan Pramuwisata Indonesia (DPD HPI) NTB kepada Wakil Bupati.
Dikatakan Wakil Bupati, Disbudpar KSB harus serius mengelola pariwisata KSB. Penyelenggaraan pelatihan pemandu wisata adalah bagian kecil dari upaya memajukan pariwisata. Namun yang terpenting adalah pengelolaan objek pariwisata dan promosi yang gencar untuk menarik minta wisatawan agar datang mengunjungi KSB.
‘’Saya berharap kepada Dinas Pariwisata sebagai penyelenggara, tidak hanya membahas bagaimana menjadi guide yang baik, tetapi inti pokok dari pariwisata itu sendiri,” kata Wakil Bupati.
Kepada perwakilan DPD HPI NTB dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB, Wakil Bupati mengatakan, pemerintah Provinsi sangat dibutuhkan dalam memajukan pariwisata KSB. Jangan sampai dukungan provinsi hanya berkutat di Pulau Lombok, tetapi juga ke Pulau Sumbawa terlebih di KSB. Apalagi pontensi pariwisata KSB tidak kalah dengan yang ada di Pulau Lombok.
“Hal ini fakta, karena kesenjangan pariwisataantara Lombok dan Sumbawa sangat terasa,” cetusnya.
Wabup menegaskan, Pemerintah KSB sudah pasti akan mengembangkan sektor pariwisata. Untuk mendukungnya, infrastruktur jalan ke destinasi wisata terus dibangun. Dinas Pariwisata pun disarankan untuk memasang Wi-fi gratis di beberapa objek pariwisata. Ini penting untuk mempercepat promosi.
Kepala Disbudpar KSB, IGB Sumbawanto, dalam laporannya menyampaikan, pelatihan tour guide dilaksanakan untuk mendukung peningkatan kunjungan wisatawan ke KSB. Hal ini dilaksanakan dengan berkaca pada kabupaten/kota yang ada di Pulau Lombok yang kunjungan wisatawannya tinggi. Salah satu faktornya adalah dukungan dari tour guide.
“Jika mencontoh Kabupaten Lombok Utara, kunjungan wisatawannya dalam sebulan lebih tinggi dibandingkan di KSB dalam satu tahun. ‘Untuk itu, KSB butuh pemandu wisata yang terampil,” katanya.
Dengan pelatihan ini, diharapkan KSB memiliki tambahan tour guide yang handal. Mampu manarik minat wisatawan ke KSB dan tertarik lagi mengunjungi KSB bagi mereka yang terkesan dengan alam dan pelayanan tour guide. Jika tahun ini target kunjungan wisatawan sebanyak 5.000 wisatawan. Maka diharapkan tahun 2018 mendatang, dengan pengembangan destinasi wisata dan dukungan tour guide, jumlah wisatawan ditargetkan mencapai angkat 8.000 orang.(EZ)
Komentar