Bupati Sumbawa : ‘Tidak Etis Sesama Aparatur Saling Kritik di Medsos’

 

KabarNTB, Sumbawa – Bupati Sumbawa HM Husni Djibril, mengingatkan aparatur dilingkup Pemda setempat untuk tidak membiasakan diri mengkritik sesama apararur melalui media sosial.

Berbicara usai melantik 359 orang pejabat administratur dan pengawas dalam mutasinyang dilaksanakan Senin 2 oktober 2017, bupati meyatakan kritik sesama aparatur melalui media sosial adalah perbuatan tidak etis.

“Aparaur dituntut untuk mampu berkoordinasi dan bekerja bersama dalam satu team sesuai dengan koridor aturan yang berlaku. Setiap kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas harus dicarikan solusi yang bijak tanpa harus saling menyalahkan. Apalagi sampai saling menjelekkan melalui media sosial,” tegas Bupati.

Bupati Sumbawa, HM Husni Djibriel

Bupati menandaskan, dalam pemerintahan, ada kewajiban setiap aparat untuk menjaga nama baik pimpinan dan lembaganya. Hal ini bukan berarti menutup ruang seorang aparat untuk melakukan kritikan. Akan tetapi kritik yang disampaikan haruslah bersifat konstruktif dan disampaikan secara beretika.

“Dan untuk diketahui oleh semua, handphone saya terbuka, dapat diakses oleh semua orang. Baik pejabat mulai dari Wakil Bupati, Sekda, sampai ke akar rumput,” imbuhnya.

Jika ingin menyampaikan masukan atau kritikan, sambungnya, ada forum rapat staff dan untuk menyampaikan dalam ruang lingkup yang lebih besar ada rapat koordinasi. Forum-forum seperti itulah yang seharusnya dimanfaatkan untuk melakukan perbaikan-perbaikan secara bersama. Sehingga kendala-kendala yang muncul dapat diatasi dengan baik dan suasana tetap kondusif.

Lebih dari itu, seorang ASN harus bisa memberikan contoh yang baik bagi masyarakat di sekitarnya. Termasuk dalam menggunakan medsos. Dan jika perlu hindari setiap tindakan dan ungkapan atau statemen yang dapat membuat suasana keruh di masyarakat yang menimbulkan opini negative.

“Semestinya ASN dapat membuat statemen yang menyejukkan, membangun opini positif, membangkitkan semangat gotong royong, semangat membangun dan kemasalahan masyarakat tana Samawa ,“ timpal Bupati.

Secara khusus, bupati juga menekankan kepada para camat untuk tetap mengedepankan prinsip pelayanan prima dan harus siap memberikan pelayanan kepada masyarakat jika perlu berada di tempat tugas 24 jam. Kecuali ada urusan dinas atau hal-hal penting yang mengharuskan meninggalkan wilayah tugasnya.

“Tidak ada alasan bagi seorang camat untuk meninggaolkan tempat tugas. Sebab demi pelayanan maksimal kepada masyarakat, para camat telah dilengkapi fasilitas yang cukup memadai. Mobil dinas, rumah dinas dan fasilitas pendukung lain,” katanya.(JK)

Komentar