Puluhan TKI Purna Ikut Bintek Pemberdayaan Terintegrasi

KabarNTB, Sumbawa – Puluhan mantan Tenaga Kerja Indonesia (TKI Purna) mengikuti kegiatan Bimbingan Tekhnis (Bintek) pemberdayaan terintegrasi bagi TKI Purna yang berlangsung di Desa Pelat Kecamatan Unter Iwes, Sumbawa, Kamis 9 Nopember 2017.

Kegiatan itu dilaksanakan oleh Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Mataram bekerja sama dengan Lembaga Perlindungan Perempuan dan Anak (PENA) Kabupaten Sumbawa. Kegiatan itu juga melibatkan Diskoperindag, Dinas Kesehatan dan pihak perbankan serta pihak terkait lainnya secara terintegrasi.

Sekretaris Disnakertran Kabupaten Sumbawa Drs Abubakar, saat membuka kegiatan itu, mengharapkan, para TKI Purna dan keluarganya, nantinya dapat membawa perubahan yang besar bagi keberlangsungan hidupnya kedepan, mengingat dalam Bintek tersebut mereka mendapat beberapa materi penting berkaitan dengan berwirausaha.

Materi wirausaha itu, diharapkan bisa menjadi bekal dalam mengembangkan kembali beberapa keterampilan yang dimiliki oleh TKI Purna yang pernah di dapat sebelumnya selama mereka bekerja di luar negeri.

“Setelah Bimtek ini, Para TKI Purna bersama keluarganya bisa mengembangkan semua keterampilannya dengan berkarya sesuai dengan keahlian selama bekerja di luar negeri untuk dipraktekkan di lingkungan tempat tinggal melalui wirausaha,” jelasnya.

Ketua PENA Kabupaten Sumbawa Hj Siti Aminah Mastar yang juga sebagai salah satu pemateri dalam kegiatan tersebut mengatakan, selain diberikan Bintek tentang wirausaha para TKI Purna dan keluarganya juga diberikan pendampingan.

Pendampingan yang dimaksud meliputi advokasi ketika TKI mendapat masalah, dimakan para TKI memiliki hak untuk mendapat pendampingan dalam penyelesaian kasus, demikian juga bagi TKI Purna, selepas mereka bekerja di luar negeri, mereka juga perlu mendapat pembinaan dan pendampingan untuk keberlangsungan hidup pasca menjadi TKI, salah satunya melalui kegiatan Bintek.

“Sasaran yang ingin dicapai adalah kemandirian dan tidak bersifat konsumtif dalam mereka menerima upah atau gaji dimanapun mereka bekerja,” jelasnya.

Ia berharap, kedepan kegiatan yang sama bisa dilaksanakan bagi TKI purna yang ada di Kecamatan lainnya yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah, menginggat kegiatan kali ini dilaksanakan oleh pemerintah propinsi dan hanya sekali dalam setahun. Sementara jumlah TKI Purna masih banyak di wilayah Kecamatan lainnya di Kabupaten Sumbawa.

“ Pemerintah daerah baik itu Eksekutif dan Legislatif sudah waktunya memikirkan nasib para pahlawan devisa dengan mengalokasikan sebagian APBD untuk memberikan bantuan pendampingan, pembinaan baik itu untuk TKI bermasalah hingga TKI Purna,” katanya.(JK)

Komentar