KabarNTB, Sumbawa – Dinas Sosial bersama Taruna Siaga Bencana (TAGANA) Kabupaten Sumbawa Unsur Rajawali (RRI) menggelar rapat tahunan dalam rangka kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.
Kepala Dinas Sosial Tri Karyati, di dampingi kepala seksi perlindungan bantuan jaminan sosial bencana alam dan bencana sosial, Dedi Susanto, selaku Koordinator TAGANA Sumbawa menyampaikan, intensitas hujan beberapa hari kedepan cukup tinggi berdasarkan pantauan dari BMKG.
“Karena itu anggota Tagana dan Armada harus standby dan ready untuk mengantisipasi segala kemungkinan,” ucapnya.
Sementara Dedi Susanto mengakui sejauh ini personil TAGANA selalu standby dan siap siaga. Hanya saja melihat dari luasnya wilayah Kabupaten Sumbawa yang terdiri dari 24 Kecamatan, dimana semuanya berpotensi banjir, menimbulkan kesulitan dalam penanganan bencana. Apalagi jumlah personil yang dimiliki TAGANA saat ini masih terbatas, hanya 30 orang.
“Sangat sulit dijangkau berdasarkan evaluasi banjir bandang yang terjadi tahun lalu dengan terbatasnya personil,” katanya.
Ia menyatakan apresiasi atas adanya penambahan armada berupa satu unit kendaraan dapur umum lapangan. Namun persoalan personil tetap mesti menjadi perhatian. Menurut Dedi, idealnya untuk satu kecamatan ada dua orang personil TAGANA untuk mempermudah melakukan assesment atau pendataan korban bencana sekaligus penyaluran bantuan.
“Kami harapkan pemerintah daerah melalui dinas sosial memikirkan hal tersebut. Karena menurut informasi, sudah tidak ada perekrutan lagi yang selama ini dilaksanakan oleh Pusat melalui Dinas Sosial Propinsi,” ungkap Dedi.
Ia menambahkan, rekrutmen anggota TAGANA oleh pemerintah daerah telah dilaksanakan oleh Pemda Kabupaten Bima. Saat ini anggota TAGANA di kabupaten tersebut berjumlah 80 orang. Padahal luas kabupaten Bima lebih kecil dari Sumbawa.
“Sejak berdirinya TAGANA tahun 2004 sampai sekarang belum pernah ada perekrutan yang di laksanakan oleh Pemda Kabupaten Sumbawa,” pungkas Dedi.(JM)
Komentar