KabarNTB, Mataram – Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPRD NTB, H Johan Rosihan, menganggap Nomor urut 8 (delapan) yang didapatkan PKS sebagai peserta Pemilu 2019, memiliki makna tersendiri dan menjadi pertanda baik.
Menurutnya, nomor urut 8 adalah dasar dari semua angka.
“Coba lihat basic angka di jam digital semuanya masuk diangka tersebut. Insya Allah, ini victory bagi PKS di Pemilu dan Pilkada NTB,” ungkap Johan Rosihan kepada KabarNTB, Senin 19 Februari 2018.
Aji Jo, juga mengilasbalik nomor urut PKS pada Pemilu sebelumnya, yakni nomor urut 3 (tiga). Jika dipadukan angka tersebut saling berhadapan, maka otomatis akan menyatu menjadi angka delapan. Untuk itu, Anggota DPRD NTB asal Dapil V (Sumbawa-KSB) ini berharap kekuatan PKS yang terserak terajut kembali.
“Nah, jika dipecahkan lagi angka delapan itu, maka dia akan kembali pada angka tiga dan sangat klop dengan nomor urut Zul-Rohmi (Paslon Cagub dan Cawagub NTB – Pilgub NTB, Dr Zulkieflimansyah – Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah yang diusung PKS),” terangnya.
Bagi Aji Jo, angka tiga yang kini berubah menjadi angka delapan, merupakan pertanda baik bagi PKS. Sebab, angka yang sebelumnya terbilang kecil berubah menjadi angka besar dengan perpaduan ganda yakni gabungan angka tiga yang saling berhadapan.
“Intinya angka delapan ini selain keberuntungan, juga kemenangan bagi PKS baik pada Pilkada NTB maupun pemilu 2019 mendatang,” imbuhnya.
Politisi vokal ini, bahkan membuat lawas (pantun khas Sumbawa) tentang nomor urut 8 itu. Berikut bunyi lawas yang dibuah Aji Jo :
Arap Doa Kaling Sia
Tananang Tenria Tujunyung
Nomor Balu Dadi Intan
(Mohon doa semuanya
Sekalian mohon dukungan
No 8 jadi berharga)
Tujungung Kewa Kasuka
Sakantap Tenris Pang Ate
Nomor Balu Dadi Katenrang
(Dukunglah dengan riang gembira Mantapkan dalam Hati
No 8 jadi cahaya)
Tu Sakantap Kaling Ate
Na Beang Melong Lako Len
Nomor Balu Nonda Tu Baning
(Terpatri dalam hati
Jangan ragu dan bimbang
No 8 tak ada bandingannya).(By)
Komentar