KabarNTB, Sumbawa – Puluhan massa Aliansi Mahasiswa Muslim Sumbawa (AMMS) menggelar aksi damai di Kota Sumbawa Besar, mengutuk kekejaman yang terus terjadi di Suriah, Senin 5 maret 2018.
Sejumlah organisasi mahasiswa yang tergabung dalam AMMS, seperti Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), KALAM (LDK) Universitas Teknologi Sumbawa, Lembaga Dakwah Mahasiswa (LDM) Universitas Samawa dan mahasiswa muslim Sumbawa tersebut mengelar aksi Longmarc dari masjid Nurul Huda menuju kantor Bupati Sumbawa.
Koordinator aksi Muhammad Hanif dalam orasinya menyampaikan, bahwa krisis kemanusiaan (humanitarian crisis) kembali mengemuka di tanah Suriah. Dimana ribuan nyawa terenggut akibat perang berkepanjangan di beberapa titik khususnya wilayah Aleppo dan sekitarnya. Kini, dunia kembali dikejutkan dengan tewasnya ratusan jiwa, ribuan orang terluka, anak-anak serta wanita terancam kehidupannya.
“Saat ini, wilayah Ghouta Timur, Suriah menjadi tempat pertempuran baru (the new battle of war) bagi rezim pemerintahan dan lawan politiknya. Dan pada 18 Februari 2018 lalu, wilayah tersebut menjadi lokasi pembombardiran yang mengakibatkan lebih dari 500 warga sipil tewas dan sekitar 150 orang di antaranya adalah anak-anak. Apakah kita akan tutup mata atas tragedi kemanusian ini,” ujarnya lantang.
“Selain korban nyawa, serangan bom bertubi-tubi ini dari rezim penguasa juga telah melukai lebih dari 1200 warga. Keluarga dan anak-anak di sana bersembunyi berhari-hari dalam lorong bunker tanpa makanan. Ghouta menjadi Neraka Baru di bumi Suriah,” imbuhnya.
Massa AMMS menyesalkan hingga kini Dunia internasional tak kunjung mengeluarkan sikap yang tegas atas krisis kemanusiaan dan kejahatan genosida sistemis (systemic genocide) oleh rezim pemerintah Suriah dan sekutunya yang terjadi dari tahun ke tahun ini. Resolusi terbaru PBB tentang gencatan senjata tidak diindahkan oleh rezim pemerintah.
“Akses bantuan kemanusiaan yang minim juga menjadi hambatan terhadap penyelesaian dampak dari konflik berkepanjangan ini,” sebut AMMS.
Selain mengelar aksi Solidaritas, AMMS juga mengelar aksi pengalangan dana dari masyarakat Sumbawa yang sudah terkumpul sejumlah Rp. 3.397.500,- dan akan disalurkan ke Ghouta Timur-Suriah melalui lembaga sosial yang ada di Indonesia.
Selain itu, AMMS dalam menyikapi krisis kemanusiaan yang terus terjadi di Suriah, menyampaikan 4 poin maklumat yakni : Menyerukan seluruh elemen yang terlibat dalam pusaran konflik untuk melakukan gencatan senjata dalam waktu dekat semata-mata atas nama kemanusiaan.
Mendesak Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu, RI) menginisiasi Gerakan Solidaritas Internasional untuk Perdamaian Suriah dalam bentuk dialog antar umat (interfaith dialogue) melalui forum internasional sebagaimana yang telah dilakukan oleh Pemerintah RI kepada Afghanistan dan krisis di Palestina.
Mendesak Pemerintah Indonesia khususnya pemerintah kabupaten Sumbawa untuk terus mengupayakan penyaluran bantuan kemanusiaan ke Suriah baik dari pemerintah maupun lembaga-lembaga kemanusiaan di Indonesia; dan
Mengajak umat Islam di Indonesia dan di seluruh wilayah yang di atasnya didiami umat Islam untuk berempati serta turut melangitkan doa terbaik kepada saudara kita khususnya di Ghouta Timur, Suriah dan umumnya di belahan bumi yang umatnya terdzalimi di sana.(JK)
Komentar