KabarNTB, Sumbawa – Pemerintah Kabupaten Sumbawa membantah penyakit yang diderita sejumlah warga di Desa Langam, Kecamatan Lopok sebagai penyakit aneh.
Dalam pernyataan resmi yang dikirim ke media, Jum’at 2 Maret 2018, Juru Bicara Pemda Sumbawa, M Lutfi Makki, menyatakan berita yang beredar di media massa tentang penyakit aneh di Desa Langam tidak benar.
Ia menyatakan tereksposenya informasi mengenai adanya penyakit aneh itu menjadi perhatian serius Pemkab Sumbawa. Laporan Camat Lopok, Abu Bakar, kepada Wakil Bupati Sumbawa, H Mahmud Abdullah menyebutkan bahwa Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa melalui Kasi Surveilans bersama dokter Puskesmas Lopok, Camat Lopok serta kepala desa Langam telah langsung turun ke lapangan.
“Dari hasil turun lapangan itu disimpulkan bahwa penyakit dimaksud bukan penyakit misterius. Penyakit yang diderita H Nurdin Bole itu awalnya gatal-gatal, kemudian digaruk secara berlebihan sehingga luka dan terjadi infeksi. Kondisi H Nurdin sekarang sudah sehat walafiat, setelah ditangani oleh tim Puskesmas Lopok,” jelas Lutfi Makki dalam pernyataan resmi tersebut.

Jubir Pemda Sumbawa juga menyinggung soal gambar yang beredar de media cetak maupun media sosial terkait dengan berita penyakit aneh tersebut. Menurutnya, setelah ditelusuri ternyata ada kekeliruan dalam sudut pengambilan gambar, sehingga terkesan seperti penyakit kaki gajah.
“Kondisi kaki H Nurdin Bole yang sebenarnya tidak seperti gambar yang beredar,” katanya.
Tetapi, kesimpulan yang diambil Pemda ini tidak dilengkapi dengan data yang akurat, misalnya hasil uji laboratorium dan diagnosa lengkap pihak berkompeten tentang apa sesungguhnya penyakit yang dialami penderita di Langam. Juga tidak memberikan penjelasan mengenai kondisi sejumlah warga lainnya yang disebut mengidap penyakit tersebut.
Pernyataan resmi Pemda ini juga berbanding terbalik dengan pernyataan Kades Langam Sudirman sebagaimana dilansir sebelumnya yang membenarkan perihal penyakit tersebut.
Dikonfirmasi kembali soal data-data dimaksud, Jubir Pemda menyatakan Tim Dikes sudah turun ke lapangan.
“Belum menemukan kasus selain H Nurdin Bole yang didiagnosa gatal gatal karena penyakit Dermatitis (infeksi dan alergi),” ujarnya.
Puskesmas dan Tim Dikes, sambungnya, terus memantau perkembangan yang ada.
“Jika benar ditemukan kasus yang sama sampai belasan apalagi puluhan orang, maka sudah menjadi kewajiban Pemerintah melalui Dikes untuk melakukan kajian atau penelitian khusus guna mengatasi kasus yg terjadi,” imbuhnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah warga Desa Langam Kecamatan Lopok, Kabupaten Sumbawa, menderita penyakit ‘aneh’ yang menjangkit dan menyebar ke seluruh tubuh dengan gejala gatal-gatal yang disertai bintik-bintik merah serta benjolan berisi cairan.
Kepala Desa Langam, Sudirman, didampingi pihak Babinsa dan Babinkantibmas Desa Langam kepada sejumlah wartawan Selasa 27 Februari 2018, usai menjenguk warga yang sakit, membenarkan adanya penyakit tersebut.
Menurut Kades Sudirman, penyakit tersebut bisa dikatakan penyakit aneh lantaran baru kali ini terjadi di wilayahnya.
“Dan korbannya bukan satu atau dua warga, akan tetapi lebih banyak,” ungkapnya.
Sementara anggota DPRD Sumbawa dari Dapil II, Salamuddin Maula, menyatakan laporan masarakat yang disampaikan kepadanya, ada puluhan masyarakat yang terjangkit.
“Eksekutif jangan sampai lamban menanggulangi permasalahan tersebut, dan masyarakat jangan dibiarkan resah dengan kondisi ini,” ungkap Jalo.
Polotisi PKS itu juga menduga penyakit itu muncul akibat dampak pencemaran logam berat mercuri.
“Saya menduga penyakit tersebut disebabkan pengaruh mercuri dari aktifitas pertambangan emas yang dulu pernah booming di wilayah Kecamatan Lape dan Lopok. Untuk membuktikan kebenaran tersebut sudah tentu harus melalui beberapa uji lab yang dilakukan oleh dinas tekhnis,” jelasnya.(JK)
Komentar