Pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah Lobar Dukung Ahyar Abduh

KabarNTB, Lombok Barat – Calon Gubernur NTB TGH Ahyar Abduh menyambangi pimpinan Ponpes Darunnajah, di Duman, Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat (Lobar) KH M Anwar MZ, Selasa 17 April 2018.

Secara pribadi Anwar MZ mengaku tertarik dengan Ahyar Abduh lantaran pengalamannya memimpin Kota Mataram yang dinilai sukses. Selain itu Ahyar juga dipandang memiliki konsep pemerintahan yang mengayomi masyarakat secara utuh.

KH M Anwar MZ, mengatakan, konsentrasi Ahyar yang akan membangun pondok pesantren juga menjadi nilai positif sehingga harus didukung.

Calon gubernur NTB TGH Ahyar Abduh bersama pimoinan Ponpes Darunnajah Lobar, KH M Anwar MZ

“Ahyar akan mengayomi masyarakat secara utuh, tidak mengkotak-kotakkan masyarakat. Selain itu kesangggupan Ahyar membangun ponpes juga menjadi daya tarik kami,” ujarnya.

Ulama yang juga mantan Ketua DPW PPP NTB menilai bahwa Ahyar Abduh memiliki kreteria pemimpin dalam Islam yaitu ilmu pengetahuan dan penampilan atau performa. Dua standar ini penting untuk menjadi pertimbangan pemilih sebelum memutuskan pilihan.

Sementara itu, Calon Gubernur NTB TGH Ahyar Abduh mengatakan, pihaknya selama ini sangat dibantu oleh keputusan para tokoh agama dalam menuntukan pilihan di pilkada ini.

”Kalau belum ada tokoh yang bicara, kita gamang, belum ada kepastian, hanya prediski-prediski, kita butuh kepastian itu,” kata Ahyar.

Ahyar mengaku setiap hari blusukan, terjun ke masyarakat untuk meminta dukungan dari para Tuan Guru, tokoh masyarakat dan simpul masyarakat lainnya. Banyaknya dukungan dari kelompok masyarakat selama ini menjadi spirit yang besar dalam politik.

”Alhamdulillah dapat sambutan seperti ini, ini akan menambah spirit saya. Ini akan jadi kekuatan bagi saya melangkah melakukan ikhtiar politik,” tuturnya.

Dalam satu hari, Ahyar bisa melakukan pertemuan bahkan sampai 10 kali dengan kelompok masyarakat yang berbeda. Menurutnya, semakin banyak melakukan pertemuan, dukungan juga akan semakin banyak yang mengalir.

“Saya biasa keluar jam 9 pagi, blusukan, silaturahim dengan berbagai kalangan sampai malam. Sampai 10 titik kadang-kadang,” tuturnya.

Adapun untuk partai politik pengusung pasangan Ahyar-Mori, Ahyar menegaskan bahwa parpolnya masih solid. Jika ada informasi tidak solid, hal itu dinilai bagian dari dinamika politik dalam pilkada.

“Solid mesin partai kami, kita sangat mengerti, dinamina politik dengan sekian banyak kader. Tetap solid, cuma ritmenya beda-beda, orang saja yang menghembuskan isu. Itu biasa dalam politik,” katanya.(By)

Komentar