KabarNTB, Jakarta – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) bekerjasama dengan Republika, menggelar launching Pesona Khazanah Ramadhan (PKR) 2018 di Aula Masjid Istiqlal, Jakarta, pada Jumat 11 Mei 2018.
Launching PKR 2018 ditandai dengan pemukulan bedug oleh Gubernur NTB, TGB Muhammad Zainul Majdi, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Wakil Pemimpin Redaksi Republika Hasan Murtiaji, dan Ketua bidang takmir Masjid Istiqlal Buya Adnan Harahap.
Dalam sambutannya, TGB mengatakan, ajang PKR merupakan salah satu ikhtiar seluruh elemen di NTB dalam memakmurkan dan menyiarkan ramadhan di NTB.
“Pesona Khazanah Ramadhan pertama pada ramadhan tahun lalu mampu menarik cukup banyak pengunjung, tak hanya dari daerah-daerah lain, melainkan juga negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura,” kata TGB.
TGB berharap, para pengunjung dapat menikmati kekhasan suasana ramadhan di NTB. Tak berbeda seperti tahun lalu, PKR 2018 juga akan dipusatkan di Kompleks Islamic Center NTB.
Ia menjelaskan, PKR berasal dari ide sederhana merujuk pesan Rasulullah SAW yang mengingatkan bahwa ramadhan itu bulan yang penuh amal, untuk menghadirkan kontribusi, dan bekerja, bukan sebagai bulan bermalas-malasan.
“Ramadhan tidak sekadar menambah ibadah kepada Allah SWT, tetapi juga medium dalam memajukan dan memakmurkan dunia yang di dalam konsep Islam bahwa dunia adalah ini kendaraan menuju kepada akhirat yang diridhoi Allah SWT,” ucapnya.
Ketua MPR Zulkifli Hasan mengapresiasi pagelaran PKR 2018. Menurut Zulkifli, ajang seperti PKR perlu dilakukan agar syiar Islam terus terjaga, dan demi memajukan umat Islam dalam segala aspek kehidupan, baik dalam berniaga, berpolitik, pengetahuan, dan perekonomian maupun karakter sejati seorang muslim dapat terjaga.
“Saya kira perlu agar umat muslim di NTB dapat memancarkan sinar keIslaman ke seluruh tanah air, yaitu Islam yang wasathiyyah, Islam yang damai, Islam yang kaya, dan Islam yang cerdas,” ucap Zulkifli.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata NTB, Lalu Muhammad Faozal mengatakan, ajang PKR 2018 menjadi salah satu upaya NTB dalam menjaga gairah kunjungan wisatawan yang hingga saat ini berjalan cukup baik.
“Biasanya Ramadhan kerap dikaitkan dengan melesunya industri wisata, nah kita mencoba memberikan program yang bisa menarik minat wisatawan untuk datang ke NTB,” kata Faozal.(EZ/*)
Komentar