KabarNTB, Sumbawa Barat – Wakil Bupati Sumbawa Barat, Fud Syaifuddin menyindir para guru dan dinas pendidikan pemuda dan olahraga (Dikpora) terkait pelaksanaan aneka lomba memyambut Ramadhan untuk siswa dari tingkat Paud, TK, SD dan SMP yang dilaksanakan di Masjid Agung Darussalam KTC, sejak 1 – 4 Ramadhan.
Dalam sambutannya pada kegiatan penyerahan hadiah bagi para pemenang usai sholat dzuhur berjamaah, Senin 21 mei 2018, Wabup menyatakan menanamkan keimanan dan ketaqwaan kepada anak didik sangat penting dan harus dilakukan sejak dini karena akan menjadi bekal dunia akherat.
Namun hal itu belum terimplementasi maksimal di lapangan. Ini terlihat dalam pelaksanaan lomba tahfiz dan tartil Al Qur’an serta Dai Cilik yang dilaksanakan untuk menyambut Ramadhan.
Persiapan para guru terhadap siswanya yang akan mengikuti lomba hanya sekedarnya saja. Bahkan ada siswa yang akan ikut lomba, hanya satu hari dipersiapkan. Wabup mengaku memberikan perhatian khusus kepada lomba ini. Sebab, anak-anak semakin dididik memahami ilmu agama Islam.
Ia mengingatkan agar para guru jangan sampai lebih semangat mendorong anak didiknya mengikuti lomba menyanyi, gerak jalan dan semacamnya yang mempertontonkan lenggak-lenggok tubuh dan aurat, ditambah resiko berdiri atau berjalan di tengah panas terik, sementara bekal ilmu agama yang sangat penting disepelekan.
“Bahkan kadang para guru lebih bergaya dari para muridnya. Tapi kenapa dalam lomba seperti ini tidak berharap lebih pintar guru dari muridnya? Ini tamparan yang luar biasa untuk kita semua yang pasti akan mati. Dan mati itu akan jauh lebih baik jika selama hidup kita dekat dengan Al Qur’an, bisa menghapalnya, dan bermanfaat untuk sesama,” urainya.
Karena itu para guru dimintanya untuk betul-betul membina para siswa agar punya bekal ilmu agama yang baik sebagai wujud kepedulian kepada generasi dan menjaga agama Islam.
“Percuma ibu guru sudah cantik dan berjilbab semua, tetapi hatinya belum maksimal berbuat untuk menjaga Islam. Jangan sampai secara tidak sadar kita menjadi bagian dari orang yang menjatuhkan Islam dengan sikap dan perilaku kita,” timpalnya.
Wabup juga menginstruksikan Kepala Dinas Dikpora, Drs Tajuddin yang hadir bersama para kepala SKPD lainnya untuk mensupport pelaksanaan lomba sejenis ditahun – tahun mendatang.
“Saya minta Dikpora memback up. Bila perlu dimulai dari seleksi ditingkat kecamatan. Setelah itu juara 1 sampai 3 dikirim untuk lomba ditingkat kabupaten. Ini untuk memotivasi anak – anak kita untuk belajar agama sekaligus upaya menciptakan generasi yang cerdas intelektual dan spiritual,” tandas Wabup.
Sebagai bentuk apresiasi dan dukungan kepada total sebanyak 42 orang siswa – siswi yang menjadi peserta dan juara dalam lomba dimaksud, Wabup secara pribadi, diakhir acara memberikan hadiah kejutan masing-masing Rp 500 ribu kepada seluruh peserta.(EZ)