KabarNTB, Sumbawa Barat – Hari terakhir pendaftaran Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) oleh Parpol peserta pemilu 2019 ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumbawa Barat pada Selasa 17 Juli 2018 pukul 00.00 Wita, menyisakan cerita dramatis tentang KH Amir Ma’ruf Husain (Ustad Ma’ruf), Wakil Ketua DPRD Sumbawa Barat dari Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).
Para pengurus dan sejumlah simpatisan PBB diketahui mendaftarkan Bacaleg ke KPU KSB pada Selasa pagi sekitar pukul 09.00 wita. Yang membuat publik KSB kaget, Ustad Ma’ruf ternyata tidak didaftarkan oleh Pengurus DPC PBB KSB sebagai Bacaleg. Pada pemilu 2014 lalu, Wakil Ketua DPRD KSB itu terdaftar sebagai Caleg di Daerah Pemilihan 2 (sekarang menjadi Dapil 1), Kota Taliwang.
Perihal tidak didaftarkannya Ustad Ma’ruf sebagai Bacaleg oleh PBB langsung membuat heboh. Bukan hanya simpatisan dan pendukung Ustad Ma’ruf, para politisi koleganya di DPRD dan masyarakat umum di KSB juga ikut mempertanyakan.
Namun sekitar pukul 17.00 Wita, pertanyaan banyak pihak itu, mendapatkan jawaban. Ustad Ma’ruf yang juga salah satu pengasuh Pondok Pesantren Al Ikhlas Taliwang, resmi pindah ke partai Partai Gerindra. Itu dibuktikan dengan beredarnya foto Ustad Ma’ruf bersama ketua dan sekretaris DPD Gerindra KSB di sejumlah WA group. Kepindahan ke Gerindra itu semakin pasti setelah Ustad Ma’ruf ikut bersama rombongan pengurus dan simpatisan Gerinda mendaftarkan Bacaleg ke KPU KSB pada selasa malam tadi sekitar pukul 20.30 wita.
Ditemui wartawan disela-sela pendaftaran di kantor KPU KSB, Ustad Ma’ruf mengakui dirinya tidak didaftarkan PBB sebagai Bacaleg ke KPU, meski berkas-berkas pencalonan sudah disipkan. Tetapi ia mengaku telah melihat tanda-tanda tidak baik beberapa hari sebelumnya dari sikap yang ditunjukkan para pengurus DPC PBB KSB. Meski ia mengaku telah berupaya maksimal, termasuk dengan mendatangi Sekretaris dan Ketua DPC PBB saat mendaftar ke KPU pada Selasa pagi, namun pengurus DPC PBB tetap kukuh tidak bersedia memasukkannya dalam daftar Bacaleg.
“Ini imbas dari konflik di internal PBB yang sudah berlangsung sekitar dua tahun. Ada sejumlah kebijakan pengurus DPC PBB yang tidak saya sepakati. Beberapa kali rapat menjelang pendaftaran Bacaleg saya juga tidak diundang. Jadi endingnya saya tidak masuk dalam daftar Bacaleg yang didaftarkan,” jelasnya.
Setelah mengetahui tidak didaftarkan oleh PBB, Ustad Ma’ruf mengaku sempat ingin ikhlas untuk tidak mencalonkan diri lagi sebagai calon anggota DPRD periode 2019 – 2024 dan tetap bertahan di PBB sampai masa jabatan sebagai pimpinan DPRD KSB berakhir pada 2019 mendatang . Namun para kolega, pendukung dan simpatisannya mendorong agar dirinya tetap maju dan mencari parpol lain.
“Rata-rata menyayangkan, dukungan suara masyarakat ke saya akan sia-sia jika saya tidak maju lagi,” tuturnya.
Mendapat dukungan moril demikian besar, Ustad Ma’ruf mengaku langsung menjalin koordinasi dengan para pihak dan koleganya di parpol lain. Koordinasi harus dilaksanakan segera, karena hari itu (Selasa) merupakan hari terakhir pendaftaran Bacaleg oleh Parpol ke KPU.
Dari koordinasi itu, sebenarnya ada beberapa Parpol yang siap menerimanya, seperti PKB, Demokrat dan PKS. Tetapi beberapa parpol itu sudah mendaftarkan Bacaleg ke KPU. Disatu sisi, para kolega dan simpatisan mendorongnya untuk masuk ke Gerindra. Persoalannya, ia sebelumnya tidak pernah berkomunikasi intens dengan pengurus DPD Gerindra KSB.
“Teman-teman di DPRD dan simpatisan mendukung agar saya masuk ke Gerindra. Saya tahunya Ketua Gerindra Pak Masra Jayadi, tetapi saya jarang komunikasi. Lalu saya coba berkomunikasi lewat Pak Haji Mustofa (salah satu wakil ketua DPRD KSB dari Gerindra). Tetapi begitu saya bilang ingin masuk Gerindra, beliau langsung menjawab saya diterima. Saya bingung, kok mudah sekali, memangnya siapa Ketua Gerindra ? Ini rupanya bagian dari rencana Allah. Ternyata beliau (H Mustafa) baru saja resmi mendapat SK sebagai ketua DPD Gerindra KSB. Jadi saya langsung diterima,” jelas Ustad Ma’ruf yang hadir bersama H Mustafa HMS, sambil tertawa.
Ustad Ma’ruf mengaku siap terhadap konsekwensi berupa Pergantian Antar Waktu (PAW) sebagai anggota DPRD, yang akan diterima terkait keputusannya pindah dan mencalonkan diri melalui Gerindra.
Kisah kepengurusan Gerindra KSB dibawah kepimimpinan H Mustofa, juga tidak kalah dramatis dengan kisah Ustad Ma’ruf. H Mustafa HMS yang sekarang menjabat sebagai Ketua DPD didampingi Kris Sukardi sebagai Sekretaris, baru resmi menerima SK dari DPP Gerindra pada Selasa dini hari sekitar pukul 05.00 wita atau kurang dari 24 jam sebelum pendaftaran Bacaleg ke KPU ditutup.
Kisah SK kepengurusan kurang dari 24 jam itu diceritakan langsung Ketua DPD Gerindra KSB, H Mustafa HMS. Berawal dari kegelisahan para kader dan Bacaleg Gerindra tentang kepastian pendaftaran ke KPU, H Mustafa pada tanggal 15 Juli 2018 atau dua hari sebelum batas akhir pendaftaran, berkoordinasi dengan Ketua DPD (saat itu) tentang rencana pendaftaran.
“Kader dan para caleg sudah mulai resah karena kita belum ada persiapan apapun untuk pendaftaran. Akhirnya saya berkoordinasi dengan Pak Masra (Ketua DPD) dan saya mendapat jawaban bahwa beliau sudah tidak bersedia menjalankan partai. Akhirnya saya minta mandat ke beliau untuk pengurusan pencalegan,” kisahnya.
Setelah itu, H Mustofa mengaku langsung berkoordinasi dengan DPD NTB dan DPP Gerindra. DPW dan DPP memintanya untuk membentuk pengurus baru. Akhirnya pada tanggal 16 Juli 2018 sekitar pukul 02.00 wita dinihari, ia mendapat kepastian tentang kepengurusan baru dimana dirinya ditetapkan sebagai ketua DPD dan Kris Sukardi sebagai sekretaris.
“SK kepengurusan dari DPP itu diantarkan langsung dari Jakarta dan baru kami terima aslinya pada hari ini (17 juli). Alhamdulillah mala mini kami bisa mendaftar ke KPU. Tapi bukan berarti kami tidak serius, karena berdasarkan pengalaman, tidak ada istilah tidak serius dan kami bertarung untuk menang,” urai H Mustafa.
Ditanya tentang alasan menerima Ustad Ma’ruf, H Mustafa menyatakan dirinya tidak ragu menerima ketika ada figure yang punya potensi untuk berjuang bagi daerah dan masyarakat untuk bergabung. Apalagi secara pribadi, ia mengaku sudah mengenal dekat Ustad Ma’ruf dan mengetahui sepak terjang dan perjuangannya sebagai politisi.
“Kalau dikaitkan dengan target merebut kursi Pimpinan di DPRD, tentu bukan hanya Gerindra, partai lain juga demikian. Dengan kehadiran Beliau bersama seluruh Bacaleg lainnya tentu target itu semakin mudah dicapai, Insya Allah,” imbuhnya.
Akhirnya Ustad Ma’ruf dan Bacaleg lainnya dari Partai Gerindra resmi terdaftar di KPU KSB malam tadi. Bukan hanya itu, Gerindra juga memberikan kesempatan kepada Ustad Ma’ruf untuk menyampaikan sambutan dihadapan para kader usai mendaftar. Ustad Ma’ruf menyampaikan terimakasih kepada seluruh pengurus dan Kader Gerindra yang telah menerimanya dengan tangan terbuka. Ia berjanji akan berjuang bersama para Bacaleg lainnya untuk merealisasikan target Gerindra merebut kursi pimpinan DPRD di Pemilu 2019 mendatang.(EZ)
Komentar