Tangkal Radikalisme dengan Sinergitas yang Kokoh

KabarNTB, Mataram – Gubernur NTB TGH. M Zainul Majdi didampingi Wakil Gubernur, H Muhammad Amin, menerima Silaturrahmi Sekretaris Utama BNPT Marsekal Muda TNI Asep Andang Supriyadi, bersama 36 Kementerian/Lembaga, di Pendopo Gubernur NTB, Senin, 23 Juli 2018.

Silaturrahim tersebut digelar untuk terus menyatukan presepsi, sekaligus memperkuat hubungan kerja antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat dalam hal penanganan permasalahan terorisme dan radikalisme.

Gubernur Tuan Guru Bajang (TGB) menyampaikan tindakan radikalisme dan terorisme dapat ditangkal atau dicegah dengan memperkokoh sinergitas, antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah.

NTB, jelas TGB, merupakan salah satu daerah dari sejumlah daerah lain di Indonesia yang memiliki pola sinergi paling kuat dalam menyikapi fenomena radikalisme dan terorisme.

Untuk itu, ia berharap silaturrahmi BNPT dengan pemerintah daerah Provinsi NTB, akan memperkokoh sinergitas antara program-program aksi pemerintah pusat dan derah, terutama dalam menghadapi fenomena radikalisme dan terorisme di Indonesia, termasuk apabila terjadi di NTB.

“Selain itu, support dari pusat melalui perangkat Negara TNI, Polri dan Binda dalam mengelola permasalahan radikalisme dan terorisme sampai saat ini di NTB berjalan cukup baik,” ungkap Gubernur.

Kedepan, dalam proses penindakan terhadap paham radikalisme dan terorisme di NTB, katanya, harus dilakukan sistematis dengan melibatkan masyarakat. Setiap penindakan harus dilakukan mitigasi dampaknya terhadap masyarakat.

“Sehingga tidak menimbulkan gesekan di tengah masyarakat yang berdampak terhadap keamanan dan ketentraman masyarakat di NTB,” terangnya.

Fenomena Radikalisme, baik di NTB maupun di daerah lain disebabkan oleh faktor yang cukup beragam. Maka, ketika paham radikalisme itu disebabkan oleh kesalahpahaman terhadap agama, maka yang diturunkan untuk menyelesaikannya adalah para da’i atau tokoh agama. Kalau radikalisme tersebut disebabkan karena kurangnya tingkat kesejahteraan, maka yang diturunkan adalah TNI dan lembaga-lembaga terkait lainnya. Sedangkan kalau radikalisme tersebut disebabkan kurangnya rasa keadilan, maka penanggulangannya adalah pemerintah menghadirkan keadilan yang merata.

“NTB dengan daerah mayoritas muslim, mari kita bangun kanalisasi untuk mencegah terjadinya sentiment agama, jadikan keberagaman yang ada sebagai modal sosial yang cukup besar dalam membangun daerah,” pintanya.

Sementara itu, Sestama BNPT Marsekal Muda TNI Asep Andang Supriyadi, menjelaskan silaturrahim dengan pemerintah daerah NTB adalah untuk memperkuat sinergitas BNPT yang telah terjalin dengan baik, terutama dalam penanggulangan radikalisme dan terorisme di Indonesia khususnya di NTB.

“NTB dan Sulteng sebagai sasaran program prioritas, kami berharap dukungan pemerintah daerah agar kegiatan BNPT di Kabupaten dapat berjalan dengan baik,” jelasnya.

Ia mengungkapkan, ke depan BNPT akan membangun pos di NTB untuk melakukan koordinasi terkait program sinergitas agar singkron antar daerah dan pusat. Untuk itu, ia juga berharap dukungan dari Pemkab Bima agar mendukung kegiatan positif untuk kemudian diimplementasikan di lapangan melalui rencana aksi.

“Kami harap Bupati Bima mendukung kegiatan yang positif ini, untuk kemudian diimplementasikan dengan rencana aksi di lapangan,” harapnya.(VR)

Komentar