KabarNTB, Lombok Utara – Sampai dengan hari ini, Jum’at 10 Agustus 2018, jumlah korban jiwa yang meninggal dunia akibat gempa 7.0 SR yang mengguncang Pulau Lombok pada Ahad 5 Agustus lalu, sudah mencapai 385 orang. Jumlah itu merupakan hasil update terakhir dalam pertemuan rutin yang melibatkan BNPB, BPBD NTB, Pemprov NTB, Basarnas yang dilaskanakan Jum’at sore di Posko penanggulangan gempa Lombok di Tanjung, Kabupaten Lombok Utara.
“Total jumlah korban jiwa sampai hari ini sebanyak 385 orang,” ungkap Kepala BPBD NTB, H Mochammad Rum,
Jumlah korban jiwa terbanyak, terjadi di KLU, sebanyak 334 orang. Selanjutnya kabupaten Lombok Barat sebanyak 30 orang dan Lombok Timur sebanyak 10 orang. Di Kota Mataram, jumlah korban jiwa sebanyak 9 orang dan di Kabupaten Lombok Tengah sebanyak 2 orang.
Jumlah korban jiwa kemungkinan masih bisa bertambah, mengingat saat ini tim gabungan masih melakukan penyisiran di seluruh wilayah terdampak gempa untuk mencari dan mengevakuasi korban.
“Sementara untuk pengungsi, sampai hari ini tercatat sebanyak 240.595 orang. Para pengungsi ini tersebar di sejumlah titik di KLU, dan Lombok Barat,” jelas HM Rum.
Gempa tektonik yang diikuti dengan ratusan kali gempat susulan itu, juga merusak 7.384 unit rumah warga, 429 fasilitas umum dan merusak 458 unit sarana pendidikan (sekolah).
Kepala BPBD mengungkap, kendala yang dihadapi tim gabungan dalam penanggulangan dampak bencana alam ini adalah kurangnya peralatan dan logistik, terbatasnya jumlah personil, listrik yang masih padam dan terputusnya sebagian sarana komunikasi.
“Sedangkan kebutuhan mendesak para korban adalah tenda untuk pengungsi, makanan siap saji, air mineral, selimut dan terpal,” jelasnya.
Pihak BPBD dan pemangku kepentingan lainnya saat ini masih terus melakukan pemantauan terhadap dampak gempa, memperbanyak pembangunanan tenda pengungsian, mendirikan rumah sakit lapangan dan menyalurkan logistik ke seluruh wilayah terdampak.
“Upaya pencarian dan evakuasi korban juga terus berlangsung,” demikian HM Rum.(VR)
Komentar