KabarNTB, Mataram – Pasca gempa susulan dengan kekuatan 6,2 Skala Richter pada pukul 13.25 Wita berlokasi di 8,36 LS, 116,22 BT dengan kedalaman 12 km sekitar 6 km Barat Laut Lombok Utara, kembali terjadi pada Kamis siang 9 Agustus 2018.
Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, selaku Dansatgas Penanggulangan bencana alam gempa, menyampaikan gempa dengan kekuatan 6,2 SR berlangsung sekitar 5-10 detik membuat warga dan sekitar Posko panik namun masih kondusif.
Terkait data korban meninggal hingga pukul 12.00 Wita, kamis 9 Agustus 2018, jumlah keseluruhan di enam Kecamatan (Kecamatan Gunungsari Lobar dan lima Kecamatan di Kabupaten Lombok Utara) sebanyak 319 orang berdasarkan laporan masyarakat dan tercatat oleh Babinsa maupun Babinkamtibmas.
“Sementara menurut data Dukcapil, sudah tercatat dan terverifikasi dengan surat kematian sebanyak 257 orang meninggal akibat gempa,” jelas Danrem.
Adapun langkah antusipasi terhadap gempa susulan baik skala besar ataupun kecil, Orang nomor satu dijajaran Korem 162/WB tersebut mengimbau masyarakat agar menjauhi rumah, bagunan tinggi ataupun pohon besar dan menyarankan untuk tinggal sementara dilapangan terbuka menggunakan tenda untuk menghindari adanya korban berikutnya.
Menurutnya korban terbanyak hingga saat ini berada di Kecamatan Bayan dan Kecamatan Kayangan karena hampir 90 persen rumahnya rusak sehingga jumlah korban diharin kedua dan ketiga semakin bertambah.
“Untuk saat ini pasukan yang sudah diploting di Kecamatan Bayan dan Kayangan dari Yonzipur 10 dan Yonzikon 13 dengan harapan bisa membangun kembali sarana dan kebutuhan masyarakat agar bisa hidup lebih baik”, pungasnya.(EZ/*)
Komentar