Hitungan Sementara, Kerugian Akibat Gempa di NTB Rp 342 Miliyar Lebih

 

KabarNTB, Mataram – Gempa tektonik dengan kekuatan 6,4 SR yang mengguncang NTB pada Ahad 29 Juli 2018 lalu, telah menimbulkan kerugian sangat besar. Berdasarkan data hasil perhitungan sementara yang dilakukan dirilis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB pukul 10.00 Wita Kamis tanggal 2 Agustus 2018 hari ini, jumlah kerguian akibat gempa itu mencapai Rp 342.290.287.500.

Nilai itu merupakan hasil hitungan akumulasi dari empat titik yaitu meliputi Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Lombok Barat dan Sumbawa Barat.

Presiden Joko Widodo, bersama Gubernur NTB, TGB M Zainul Majdi dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat berkunjung ke lokasi pengungsian warga korban gempa di Kabupaten Lombok Timur, Senin 30 Juli 2018

“Dari tiga wilayah tersebut, kerusakan dan kerugian yang paling besar adalah Lombok Timur, kemudian Lombok Utara, Lombok Barat dan Sumbawa Barat diurutan ketiga,” ungkap Kepala BPBD NTB, H Mohammad Rum kepada media ini, Kamis malam 2 Agustus 2018 di Mataram.

Dirincikannya, data sementara nilai kerusakan dan kerugian di Lombok Timur, sebesar Rp 246.538.100.000,- terdiri dari sektor permukiman Rp 203.799.210.000. sektor infrastruktur Rp 1.157.500.000 dan sektor ekonomi produktif Rp 1.481.000.000.

“Untuk sektor sosial mencapai Rp 40.039.962.300.000. Sedangkan lintas sektor sebesar Rp138.090.000,” kata Haji Rum.

Kemudian untuk KLU jelas Haji Rum, nilai kerusakan dan kerugiannya yakni Rp 95.565.500.000 terdiri dari sektor permukiman sebesar Rp 83.713.650.000, sektor infrastruktur Rp 81.500.000, sektor ekonomi produktif sebesar Rp 1.058.850.000.

“Sedangkan sektor sosialnya sebesar Rp 10.637.500.000, dan lintas sektornya Rp 74.000.000,” jelasnya.

“Sementara untuk Kabupaten Lombok Barat dan Sumbawa Barat nilai kerusakan dan kerugian di sektor permukiman sebesar Rp 186.587.500,” tambahnya lagi.

Menanggapi persoalan pasca gempa, pihaknya akan terus bergerak melakukan pemantauan dan pendataan serta melakukan hal lainnya dalam melakukan penanganan lebih lanjut.

“Insya Allah, tim akan terus melakukan updating sampai masa tanggap darurat berakhir,” tutup Haji Rum.(VR)

Komentar