KabarNTB, Sumbawa Barat – Sebagai wilayah yang secara geografis berada di jalur ‘ring of fire’, Provinsi NTB, termasuk Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) merupakan daerah rawan bencana, seperti gempa bumi dan gunung meletus.
Terbaru, gempa bumi tektonik 6,4 SR yang mengguncang NTB pada 29 Juli lalu, telah menimbulkan belasan korban jiwa, ratusan rumah ambruk dan kerugian harta benda lainnya, di Kabupaten Lombok Timur dan Lombok Utara. Perhitungan sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB, memperkirakan kerugian akibat gempa tersebut mencapai Rp 342 Miliyar lebih.
Kondisi ini bagi Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) KSB, perlu diantisipasi dengan pemahaman masyarakat tentang potensi dan upaya – upaya apa yang mesti dilakukan ketika bencana terjadi untuk meminimalisir korban. Rencananya KNPI bekerjasama dengan Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Nusa Tenggara akan melaksanakan seminar dan simulasi evakuasi gempa bumi di Taliwang, 8 – 15 Agustus 2018 mendatang.
Ketua KNPI KSB, Trisman ST, mengatakan, kegiatan itu akan diisi dengan seminar sehari yang mengangkat tema “Identifikasi dan Evakuasi Dini Bencana Alam Geologi/Gempa Bumi Secara Cepat dan Tepat”.
“Kegiatan ini adalah upaya kami untuk mengedukasi dini masyarakat sebagai bagian dari kesiapsiagaan kita menghadapi bencana alam yang tidak bisa diprediksi ruang dan waktu terjadinya,” jelas Trisman, kepada KabarNTB, Ahad 5 Agustus 2018.
Alumni Fakultas Geologi Universitas Hasanuddin Makasar itu mengatakan, seminar terbuka untuk umum dengan target peserta sebanyak 150 orang dari kalangan pelajar, mahasiswa, dinas/intansi, para tokoh agama dan komponen masyarakat lainnya.
“Kami berharap perwakilan element masyarakat yang hadir nantinya bisa mendistribusikan pemahaman tentang bencana geologi/gempa bumi kepada masyarakat lain di lingkungan sekitar mereka. Jadi ketika sewaktu-waktu terjadi bencana alam, masyarakat sudah relatif siap,” imbuh Trisman.
Seminar tersebut rencananya akan menghadirkan pembicara ahli geologi/kegempaan dari IAGI Nusa Tenggara, Kepala Balai ESDM Pulau Sumbawa, Kepala BPBD NTB dan Direktur RSUD Asy Syfa KSB.(EZ)
Komentar