Tim SAR Masih Berupaya Evakuasi Empat Korban Tertimbun Longsor di Kayangan KLU

KabarNTB, Lombok Utara – Tim gabungan dari Basarnas, BNPB, TNI, Polri dan institusi lainnya masih berupaya keras untuk melakukan evakuasi terhadap empat orang korban yang dilaporkan hilang dan diduga tertimbun longsoran di Dusun Dompu Indah, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara (KLU), akibat gempa 7.0 SR 5 Agutus lalu.

Direktur Operasi (Dirops) Brigjen TNI (Mar) Bambang Suryoaji didampingi SAR Mission Coordinator (SMC) I Nyoman Sidakarya, dalam pernyataan resmi yang diterima redaksi Jum’at malam 10 Agustus, mengungkapkan, berdasarkan informasi dari keluarga korban dan kepala dusun serta masyarakat, empat korban yang diduga terbawa dan tertimbun tanah longsor tersebut, bernama Hendra (33), pegawai hononer Pemda KLU dan dua anaknya, masing-masing berumur 9 tahun dan adiknya yang baru berumur 1 tahun 7 bulan. Sementara satu korban lagi adalah tetangga dekat korban.

ksb
Lokasi longsor di Dusun Dompu Indah, Kecamatan Kayangan KLU (Foto : Twitter Kepala Pusat Informasi Data dan Media BMKG @Suotpo_PN)

“Keempat korban, sejak gempa 7.0 SR hari Minggu (5/8/2018) malam terjadi hingga saat ini tidak pulang dan dinyatakan hilang,” jelas Dirops Basarnas.

Ia mengakui proses pencarian dan evakuasi empat orang korban yang dilaporkan hilang itu yang dilaksanakan hari jum’at 10 Agutus 2018, belum berhasil. Keterbatasan peralatan membuat operasi SAR belum membuahkan hasil. Tim SAR membawa peralatan ekstrikasi, alat proteksi diri (APD) masing-masing anggota, dan mesin penyemprot air (alkon). Tim juga mengerahkan alat konvensional seperti cangkul mengingat lokasi musibah tertimbun longsor.

Upaya terus dilakukan, Dirops yang memantau langsung jalannya operasi di Dompu Indah berinisiatif meminjam peralatan berupa portable apung, selang dan nozle, serta selang panjang milik Hotel Oboroi di Tanjung yang memiliki semburan lebih besar untuk menggerus longsoran yang menimbun korban.

“Harapan kami, untuk operasi besuk dapat lebih maksimal dalam meluruhkan longsoran tanah yang diduga menimbun korban,” ungkapnya.

Lokasi kejadian memang cukup ekstrim. Tebing setinggi 30-an meter di pinggir dusun tersebut longsor dan menggerus tanah dan membentuk tebing vertikal. Jarak antara rumah warga dengan bibir tebing jurang yang sebelumnya berjarak 25 meter itu longsor hingga rumah warga yang menjadi korban berada persis di atas bibir tebing.

Tim SAR juga menemui situasi dan kondisi medan yang begitu kompleks terkait terputusnya akses menuju lokasi karena jembatan jalan yang ambruk sehingga alat berat eksavator tidak dapat masuk, covered area longsor, tanah yang labil, dan tebing vertikal yang berpotensi menimbulkan longsor susulan yang akan mengancam para rescuer yang bekerja di bawahnya.(VR)

Komentar