KabarNTB, Sumbawa Barat – Dinas Pertanian, Perkebunan, Holtikultura dan Peternakan (DPPHP) Kabupaten Sumbawa Barat, memfaslitasi petani setempat untuk menanam bawang merah dengan penyediaan bibit sebanyak 10 ton.
Untuk pelaksanaan program yang merupakan bagian dari program Bariri Tani ini, Pemda KSB mendapat alokasi anggaran senilai Rp 801,250 juta dari APBN ditambah dana pendampingan dari APBD senilai Rp. 400 juta.
Kepal Dinas DPPHP Sumbawa Barat drh Haerul Djibril, mengatakan bantuan bibit tersebut akan diberikan kepada petani untuk areal tanam seluas 10 hektar.
“Iklim di Sumbawa Barat relatif sama dengan iklim di Bima maupun Kabupaten Sumbawa bagian timur yang terkenal sebagai sentra penghasil bawang. Dari kajian tim, sejumlah wilayah di KSB cocok untuk bawang, karena itu kita mencoba memfasilitasi petani dengan bantuan bibit,” urai drh Haerul Djibril, kepada KabarNTB, Selasa 19 September 2018.
Selama ini, kebutuhan sayur-mayur termasuk bawang merah di KSB sebagian besar masih di suplai dari luar daerah. Khusus bawang merah bahkan 99 persen kebutuhan lokal masih didatangkan dari daerah lain, khususnya Bima dan Sumbawa.
“Lewat program ini kita berupa merangsang petani untuk menanam bawang agar paling tidak kebutuhan lokal bisa terpenuhi,” imbuh Haerul Djibril yang didampingi Kabid Hortikultura, Idrus.
Bibit bawang tersebut didatangkan khusus dari Kabupaten Bima yang telah melalui proses pengawasan oleh Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Untuk tahap awal ini, 10 ton bibit yang disiapkan akan dibagikan kepada 10 kelompok tani. Masing-masing kelompok tani mendapatkan 1 ton bibit. Wilayah penanaman meliputi Kecamatan Jereweh 2 kelompok, Kecamatan Maluk 3 kelompok, Kecamatan Seteluk 3 kelompok, Kecamatan Bang ene 3 kelompok, Kecamatan Taliwang 2 kelompok dan Kecamatan Sekongkang 2 kelompok.
Tahun 2018 ini, melalui bidang Hortikoltura, DPPHP KSB juga membagikan bibit sayur mayur dan bantuan sarana prasana pertanian.(EZ)
Komentar