KabarNTB, Sumbawa Barat – Bupati Sumbawa Barat, HW Musyafirin, meminta Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk segera mencairkan dana stimulan pembangunan rumah korban gempa senilai Rp 214,375 miliyar lebih yang telah diusulkan.
Permintaan itu disampaikan Bupati HW Musyafirin dihadapan Presiden Jokowi, Kapolri, Panglima TNI, Menteri Sosial dan Kepala BNPB pada kunjungan kerja Presiden di KSB, Kamis 18 Agusutus 2018.
“Jika dana stimulan dari BNPB itu bisa segera cair, maka Insya Allah pembangunan rumah korban gempa bisa kita selesaikan dalam bulan desember mendatang,” ujar Bupati.
Di KSB sendiri, gempa bumi 6,9 SR yang terjadi pada 19 Agustus 2018 lalu, telah menyebabkan 18.307 rumah rusak. Jumlah itu terdiri dari 1.250 rusak berat, 4.376 rusak sedang dan 12.691 rusak ringan.
Pemda KSB, sambung bupati telah membentuk 193 Pokmas plus, sesuai blok area (Peliuk). Pokmas plus ini adalah sinergi antara Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) BNPB dengan Perda Nomor 3 tahun 2016 tentang PDPGR. keanggotaan Pokmas Plus terdiri dari tiga (3) agent PDPGR dibantu Babinsa dan Babhinkamtibmas dan warga yang menjadi korban gempa.
“Saat ini bantuan yang sudah ditransfer dari BNPB hasil verfikasi tahap I berjumlah Rp 32,795 miliyar untuk 2.081 unit rumah yang sudah terdistribusi dalam 56 Pokmas Plus. Jumlah itu terdiri dari 346 rumah rusak berat, 651 rusak sedang dan 1.084 rusak ringan,” jelas Bupati.
Ia mengungkapkan, transfer bantuan stimulant tersebut dari BNPB telah masuk pada tanggal 16 – 17 september 2018. Namun karena prosedur awal pencairan oleh Pokmas yang rumit, dana itu tidak bisa langsung dipergunakan.
“Tapi dengan adanya penyederhanaan prosedur, tanggal 15 Oktober 2018, hanya dengan satu lembar rekomendasi, uang tersebut sudah bisa dipindahbukukan ke rekening pokmas dan sudah bisa langsung dimanfaatkan,” tambah Bupati.
Karena adanya kemudahan itu, bupati menyatakan masyarakat sendiri meminta difasilitasi melakukan pembangunan rumah secara gotong royong yang melibatkan TNI Polri ASN dan kesiapan talangan langsung dari pengusaha dan toko bangunan di KSB.
Dengan pola ini sampai saat ini hasil yang dicapai seluruh rumah yang masuk kategori rusak berat sudah selesai dirobohkan dan dibersihkan. Sementara syng sudah dikerjakan, dengan progress mencapai 30 sampai 80 persen sebanyak 239 unit rumah konvensional, 11 unit rumah kayu dan 3 unit RISHA. Ada pula 18 unit rumah yang tidak masuk tahap pertama, tapi progressnya sudah diatas 90 persen.
“Pembangunan dengan pendampingan langsung dari tim fasilitator yang disiapkan kementerian PUPR sehingga sesuai standar tahan gempa,” tandas Bupati.
Kepala BNPB, Willem R, menanggapi permintaan Bupati itu, menyatakan pihaknya akan segera memproses usulan pencairan tersebut.
“Tadi permintaan pak bupati untuk segera dicairkan, kami akan upayakan, kami koordinasikan dengan menteri keuangan,” ujarnya.
Sementara Presiden Jokowi, meminta korban gempa yang belum menerima bantuan untuk bersabar.
“Bagi yang belum menerima, BNPB sudah menyampaikan, minggu depan akan diusahakan tahapan yang kedua. Harus syukuri. Banyak korban jadi kita kelola kegiatan yang sangat besar. Jadi yang sudah silahkan bangun. Setuju nda?. Harus sabar,” ucapnya.(EZ)
Komentar