KabarNTB, Sumbawa Barat – Puluhan warga Dusun Rorapedi dan dusun Pelamlagi Desa Banjar Kecamatan Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) yang menamakan diri aliansi kesatuan masyarakat peduli kebenaran (AKMPK) Desa Banjar, menggelar aksi unjukrasa di kantor desa setempat Kamis pagi 25 Oktober 2018.
Warga mempertanyakan kejelasan dana bantuan Corporate Social Responsibility (CSI) PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT – sekarang PTAMNT) Tahun 2012 senilai Rp 250 juta dan pembangunan sejumlah infrastruktur yang bersumber dari Dana Desa tahun 2017.
Ketua aliansi AKMPK, Bahtiar dalam orasinya, menjelaskan bahwa sebelumnya masyarakat sudah pernah menanyakan persoalan itu kepada pihak desa, namun belum ada kejelasan sampai saat ini.
“Kami dari Aliansi juga pernah menanyakan dana desa Banjar ke pihak Inspektorat, jawaban inspektorat didengar masyarakat cukup mencengangkan. Bahwa Dana Desa Banjar memiliki begitu banyak masalah. Ini juga yang menjadi tuntutan kami,” ujarnya.
Difasilitasi pejabat dari Kantor Kecamatan Taliwang, warga sempat melaksanakan audiensi di aula kantor desa dengan pejabat desa setempat, sebelum mereka membubarkan diri.
Sementara Kepala Desa Banjar, Syaiful, menyatakan bahwa tuduhan warga tidak mendasar. Menurutnya dana CSR PTNNT senilai Rp 250 juta telah digunakan sesuai kebutuhan masyarakat.
Ia menyebut untuk pembangunan jalan usaha tani di Dusun Banjar dan di Dusun Plamlagi. Selain itu pengadaan tanah untuk lapangan desa. Untuk pengadaan lahan ini pihak desa menunjuk pihak ketiga yaitu CV Pariri. Ia menegaskan penunjukan pihak ketiga (CV Pariri) tidak sembarangan karena harus memenuhi kualifiikasi khusus yang ditentukan PTAMNT.
Karena itu menurut Kades, pertanggungjawaban dana CSR itu secara administratif tidak ada di desa, karena CV Pariri bertanggung jawab langsung ke PTNNT selaku pemberi dana CSR.
“Jadi kalau mereka minta LPJnya, langsung minta ke PT.NNT atau ke CV Pariri selaku pelaksana,” ujarnya.
Demikian pula tuduhan tentang pembangunan sejumlah infrastruktur dari Dana Desa yang dinilai fiktif. Kades Syaiful menyatakan telah dilaksanakan. Ia menyebut penahan tebing di empat titik dengan nilai 28 juta. Dua titik di Dusun Banjar dan dua titik di Lang Gadung.
“Inspektorat juga sudah terjun langsung melihat bahwa bangunan fisik penahan tebing tersebut sudah ada,” ujarnya.(BAM)
Komentar