Gelombang Pertama Program Bela NegaraTenaga Kerja Lokal Non Skill PTAMNT Resmi Ditutup

 

KabarNTB, Bali – Sebanyak 100 orang tenaga kerja lokal non skill PT MacMahon – perusahaan aliansi PT Amman Mineral Nusa Tenggara (PTAMNT) di Batu Hijau, menyelesaikan program Bela Negara selama satu bulan penuh di Resimen Induk (Rindam) Kodam IX Udayana di Bali.

Kegiatan penutupan program bela negara itu dilaksanakan dalam upacara militer di Sekolah Calon Tamtama Rindam IX Udayana, di Singaraja, Bali, pada Kamis 22 Nopember 2018.

Ke-100 orang dimaksud, merupakan gelombang pertama dari total sebanyak 314 orang tenaga kerja lokal non skill hasil rekrutmen satu pintu yang telah dilaksanakan PTAMNT dan aliansi mitra kerjanya bersama Pemda Sumbawa Barat, awal tahun ini.

Danrindam IX Udayana, Kolonel Inf Esy Suharto bertindak selaku inspektur upacara, menyatakan bangga kepada para mantan siswa bela negara yang telah menyelesaikan program. Ia juga memuji perubahan sikap mental yang dialami.

Atraksi bela diri dasar yang ditampilkan 100 orang tenaga lokal non skill PTAMNT pada acara penutupan program Bela Negara gelombang pertama di lapangan upacara Sekolah Calon Tamtama Rindam IX Udayana

Danrindam menjelaskan, pendidikan latihan dasar character building yang diikuti dalam program Bela Negara, merupakan upaya untuk mendidik dan melatih kedisiplinan serta menanamkan nilai-nilai nasionalisme kepada para peserta, disamping sebagai salah satu upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.

“Nilai dasar bela Negara mencakup cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, yakin pada Pancasila sebagai ideology bangsa, rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara. Program ini merupakan latihan dasar untuk membentuk karakter dan disiplin serta cinta tanah air, agar tumbuh kecintaaan terhadap tanah air, tegas, berkarakter dan professional,” urainya.

Selama 30 hari mengikuti program, para peserta mendapatkan materi tentang wawasan kebangsaan, kepemimpinan, PPM, PBB, survival, komunikasi massa, montenering dan materi lainnya. Seluruh materi itu diberikan untuk menciptakan pribadi yang disiplin, berkarakter dan cinta tanah air.

Komandan Dodik Bela Negara Rindam IX Udayana, Letkol Inf Arif Suhardiman, mengatakan tidak ada kendala yang dialami para peserta selama mengikuti program, baik secara fisik maupun mental. Begitu pula terkait penyerapan materi dan kemajuan akademik para peserta, secara umum dinilainya bagus.

“Memang  hasilnya mungkin dibawah prajurit pada umumnya yang dididik disini, tetapi untuk memasuki dunia kerja mereka sangat sia. Itu bisa dilihat dari perubahan sikap mental dan pola pikir mereka. Awalnya bersifat sektoral, tapi sekarang mereka memiliki jiwa kebersamaan yang kuat, professionan dan tentu saja disiplin,” ujarnya.

Sementara Senior Manager Social Responsibility PTAMNT, Anies Mujahid Akbar, menjawab wartawan tentang tujuan yang diingin dicapai dengan mengikutsertakan para karyawan dan tenaga lokal dalam program bela Negara, menyatakan bahwa management menginginkan para karyawan tersebut sukses dalam jangka panjang.

“Bukan hanya sukses ditempat kerja, tetapi juga sukses dalam kehidupan pribadi, di lingkungan dan dimana saja. Kesuksesan itu harus bersama,”

“Program ini juga bertujuan untuk menyiapkan agar calon karyawan memiliki kompetensi yang sesuai serta memahami budaya bekerja yang aman untuk memenuhi persyaratan kegiatan operasional perusahaan dan menjadi karyawan yang professional,” imbuhnya.

Kegiatan penutupan yang juga dihadiri oleh sejumlah pejabat Rindam IX Udayana dan perwakilan management PT AMNT itu diakhiri dengan penyerahan piagam penghargaan untuk tiga peserta terbaik, masing-masing Eko Saputro, Munawir Alwi dan Aditya Lesmana, serta penampilan para peserta bela Negara. Mereka menampilkan atraksi parade, bela diri dasar dan yel – yel yang penuh semangat.

Pasca mengikuti program ini, ke-100 orang tenaga lokal non skill itu akan mengikuti penandatanganan LoA pada Senin 26 Nopember 2018 yang menandai mereka resmi menjadi karyawan dan selanjutnya akan diikutkan training pra penempatan di lokasi kerja.

Bersama dengan acara penutupan itu, 104 orang tenaga kerja lokal non skill yang masuk menjadi peserta gelombang II program Bela Negara tiba di Bali. Sama dengan gelombang pertama, mereka juga akan mengikuti program selama 30 hari.

Program Pelatihan Bela Negara ini tidak hanya diperuntukkan bagi calon karyawan non-skill. Sejak April 2018, Amman Mineral dan Aliansi Mitra Kerja telah mengirimkan sekitar 474 karyawannya untuk mengikuti program Bela Negara di Korem 162 Wirabhakti Mataram, NTB.(EZ)

Komentar