KabarNTB, Jawa Tengah – Jenazah Almarhumah Endang Sri Bagus Nita, pramugari Lion Air JT610 yang menjadi korban jatuhnya pesawat dengan nomor register PK LQP itu di perairan Kerawang Jawa Barat 29 Oktober lalu tiba di kota asalnya Kebumen, Jawa Tengah.
Jenazah Endang diterbangkan pukul 05.45 WIB menuju Bandar Udara Internasional Adisutjipto, Yogyakarta dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten Ahad 4 Nopember 2018.

Manajemen Lion Air diwakili oleh Station Manager Lion Air Yogyakarta, Ri Paduka bersama Area Manager Lion Air Jogja Solo Semarang, Widi Wiyanti telah menyerahkan jenazah almarhumah Endang Sri Bagus Nita kepada pihak keluarga. Jenazah Almarhumah langsung dimakamkan.
Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, mengatakan Almarhumah Endang Sri Bagus Nita merupakan salah satu siswi yang sedang menjalani pendidikan dan pelatihan pramugari (flight attendant training) Lion Air.
Jenazah Endang berhasil diidentifikasi pada Sabtu (3/ 11) oleh tim Disaster Victim Identification Kepolisian Republik Indonesia (DVI POLRI) berdasarkan kecocokan hasil tes forensik dan ante-mortem dengan data DNA yang sebelumnya sudah diberikan pihak keluarga kepada tim DVI POLRI.
Sementara itu kekuatan personel untuk melakukan pencarian dan evakuasi korban hari ini (4/11) ditambah menjadi 1.396 orang dari sebelumnya 869 personel.
Pencarian udara meliputi area seluas 190 NM2 menggunakan lima helikopter, yaitu satu unit HR -1519, satu unit HR -1301, satu unit HS -4207, satu unit NBO – 105 POLRI dan satu unit Dauphin POLRI.
Untuk pencarian unsur laut (wilayah perairan) mengerahkan 69 unit kapal dari sebelumnya 56 unit. Luas area pencarian bawah air 270 NM2, antara lain daerah prioritas 1A bawah air dengan kapal Baruna Jaya serta daerah prioritas 1B dengan kapal Dunamos.
Daerah prioritas 2 untuk pencarian permukaan air seluas 360 NM2 yang dioperasikan oleh 40 kapal dari BASARNAS, Kementerian Perhubungan, Polair, KPLP, Bea Cukai dan Pertamina.
Daerah prioritas penyelaman seluas 36 NM2 diperkuat menjadi 151 orang dari hari sebelumnya 127 tim penyelam gabungan. Tim penyelam terdiri dari 17 orang TIM Basarnas Special Group (BSG), 38 orang dari Penyelam Komando Pasukan Katak (Kopaska), 28 orang Detasemen Jalamangkara (Denjaka), 17 Tim penyelam Taifib atau Batalyon Intai Amfibi Korps Marinir, lima orang Kantor Sar Semarang, tujuh orang Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Indonesia (KPLP), Korps Brigade Mobil (Brimob) empat orang, enam orang POSSI Semarang, Indonesia Diver lima orang serta Polisi Air (Polair) 14 orang.(EZ)
Komentar