Wapres Targetkan Seluruh Rumah Korban Gempa NTB Tuntas Maret 2019

KabarNTB, Mataram – Wakil Presiden RI, HM Jusuf Kalla menginstruksikan seluruh jajaran pemerintah untuk mempercepat proses rehabilitasi dan rekonstruksi di NTB. Terutama pembangunan rumah hunian tetap (Huntap) bagi masyarakat korban gempa.

“Intinya percepatan,” ungkap Wapres Jusuf Kalla didampingi Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah saat konferensi pers di Kantor Gubernur, usai memimpin rapat terbatas bersama Gubernur dan sejumlah pejabat lingkup Pemprov NTB, Ahad 4 Nopember 2018.

Wapres menargetkan bulan Maret 2019 mendatang, seluruh rumah hunian tetap itu sudah terbangun.

Wakil Presiden Jusuf Kalla saat memimpin rapat terbatas terkait percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi rumah korban gempa di Kantor Gubernur NTB, Ahad 4 Nopember 2018

Namun, yang menjadi kendala saat ini menurut Wapres adalah ketersediaan material bangunan. Karena itu, Wapres meminta seluruh jajaran pemerintah daerah untuk mengantisipasi hal tersebut.

Selain itu, Wapres juga meminta masyarakat untuk membangun rumah secara gotong royong. Sehingga, rumah yang dibangun cepat selesai.

Sebelum memberikan keterangan pers, Wapres JK memimpin Rapat terbatas dengan Gubernur dan seluruh jajaran pemerintah provinsi NTB. Rapat tersebut membahas perkembangan proses rehabilitasi dan rekonstruksi di NTB pasca gempa lalu.

Rapat tersebut juga dihadiri Kepala BNPB, Pangdam Udayana, Wakil Gubernur NTB, Hj Sitti Rohmi Djalilah, Kapolda NTB, Danrem 162/WB, Ketua DPRD Provinsi NTB, Bupati KSB, Bupati Lombok Utara, Bupati Lombok Barat, Wakil Bupati Sumbawa dan pejabat lingkup Pemprov NTB.

Dalam kunjungan kerja kali ini, JK juga sempat meninjau pembangunan rumah hunian tetap di lingkungan Pengempel Indah Kelurahan Bertais, Kecamatan Cakra, Kota Mataram.

Setelah itu, didampingi Gubernur, Wapres JK meninjau progres proses rehabilitasi dan rekonstruksi SMPN 6 Kota Mataram.(VR/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses