KabarNTB, Sumbawa — Dalam beberapa hari terakhir jagad media sosial di Kabupaten Sumbawa dihebohkan dengan beredarnya video perkelahian siswa SMP yang konon dilatarbelakangi perebutan kekasih.
Video berdurasi 3.25 menit itu viral ramai diperbincangkan. Video dimaksud juga bisa ditonton di Youtube. Sejak menyebar luas, kecamanpun bermunculan dari berbagai pihak. Kelakuan para pelajar dalam video itu dinilai memalukan dan tidak pantas.
Anggota DPRD Sumbawa fraksi Gerindra, Andi Rusni, turut menyayangkan dan miris atas kelakuan para pelajar di dalam video itu.
“Ini suatu hal yang sangat memprihatinkan dan mesti jadi instansi semua pihak, khususnya dinas pendidikan,” ujar Andi Rusni, kepada KabarNTB, Rabu 7 Nopember 2018.
“Sebagai pemerhati pendidikan dan juga Anggota DPRD Sumbawa saya merasa sangat miris dan turut prihatin sebab di saat kita berjuang membangun dunia pendidikan dengan segala fasilitas, konsep dan teori, kualitas dan kuantitas tenaga kependidikan, hingga semangat membangun karakter siswa/ pelajar, ternyata masih kita dapati perilaku tidak baik atau degradasi nilai-nilai moralitas di kalangan pelajar,” imbuhnya.
Menyinggung konten video yang memperilhatkan dua orang pelajar perempuan berkelahi saling banting dan saling jambak selayaknya perkelahian jalanan. Sementara sejumlah pelajar lainnya hanya menonton, memvideokan, bahkan sengaja tidak mau dilerai.
“Benar-benar tontonan yang menyayat hati. Bagaimana jika ada yang mati di dalam perkelahian itu ? Dimana nurani dan tanggungjawab rekan sejawatnya?,” sesal Andi.
Menurutnya, kian hari generasi muda sepertinya semakin gersang dengan nilai-nilai budi pekerti yang luhur. Apakah ada yang salah dengan metode pembelajaran yang diterapkan selama ini, ia mengaku benar-benar tidak mengerti.
Andi meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk menelusuri siswa sekolah mana saja yang ada di dalam video tersebut.
“Panggil Kepseknya, beri pembinaan dan perhatian khusus serta kembalikan kepada orang tuanya. Kita bersikap tegas untuk kebaikan generasi bangsa itu perlu. Jika dipandang perlu, beri sanksi yang tegas kepada Manajemen Sekolah dan juga semua siswa yang terlibat sebagai wujud tanggungjawab sosial dan kemanusiaan kita bersama,” demikian Andi Rusni.(JK)
Komentar