Jembatan Gantung PIISEI di Desa Bentek KLU Diresmikan

KabarNTB, Lombok Utara – Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah meresmikan jembatan gantung di Desa Bentek, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara (KLU), Rabu 18 September 2019.

Peresmian ditandai dengan pemotongan pita oleh Hj. Niken bersama Ketua Umum Persatuan Istri Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (PIISEI), Dina Wimboh Santoso.

Hj. Niken menyampaikan apresiasinya kepada para donatur sehingga jembatan dimaksud bisa terbangun. Menurutnya, PIISEI telah banyak melakukan bantuan sosial untuk masyarakat di seluruh Indonesia dan salah satu bukti nyatanya yakni pembangunan jembatan gantung di desa Bentek.

Suasana peresmian jembatan Gantung di Desa Bentek, KLU

“Kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya, apresiasi yang setinggi-tingginya kepada ibu-ibu PIISEI pusat,” ungkap Hj. Niken.

Ia berharap, dengan hadirnya jembatan ini, masyarakat dapat memanfaatkan dengan baik dan menjagannya dengan sepenuh hati.

“Mudah-mudahan, dengan diresmikannya jembatan ini, memberikan manfaat untuk kita semua, terutama untuk Desa Bentek dan Desa Jenggala. Insya Allah dengan hadirnya kita semua menjadi saksi bahwa kebaikan telah ditanamkan dan semoga warga disini bisa memelihara dan melipatgandakan keberkahan yang dapat diperoleh,” ujarnya.

Sementara itu, Dina Wimboh Santoso pada kesempatan itu mengatakan, jembatan yang diresmikan hari ini adalah jembatan ke enam yang bersal dari PIISEI.

“Ibu-ibu PIISEI, yang memang programnya itu, membangun jembatan-jembatan dan sekolah,” tuturnya.

Jembatan itu menghubungkan Desa Bentek dengan Desa Jenggala.

“Jembatan gantung ini adalah akses ekonomi yang luar biasa, karena keluarga kami di desa sebelah itu, sebagian besar kebunnya harus melewati desa kami, dan saudara kami itu harus melewati tiga kilo baru bisa sampai desa ini,” tutur Warna Wijaya, tokoh masyarakat desa setempat.

Wijaya juga memaparkan bahwa adanya jembatan ini memiliki manfaat untuk pendidikan. Di mana anak-anak dulunya harus melewati jembatan pipa yang sangat licin jika turun hujan, terlebih arus sungai juga yang cukup deras. “Maka dengan adanya jembatan ini, segala permasalahan tersebut dapat teratasi,” tegasnya.(VR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses