KabarNTB, Zhejiang – Sekolah bisnis Alibaba Business School milik raksasa e-Commerce dari Tiongkok, Alibaba Group milik Jack Ma, menyatakan kesiapan untuk menerima mahasiswa NTB untuk melanjutkan pendidikan dalam program beasiswa NTB.
Kesediaan itu diungkapkan dalam kunjungan Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah ke Hangzhou Normal University untuk menjajaki kerja sama bidang pendidikan khususnya beasiswa mahasiswa NTB, Jumat sore, 25 Oktobe 2019 waktu setempat .
Hangzhou Normal University (HNU) adalah almamater Jack Ma dan berkolaborasi dengan lini edukasi Alibaba Group, yakni Alibaba Business School. Di kampus yang sudah berusia lebih dari 100 tahun itu, rombongan Gubernur NTB bertemu dengan Prof. Zhang Zhijun, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Prof. Wu Xiaowei, Wakil Rektor Program Internasional, yang juga adalah dosen pembimbing Jack Ma selama kuliah dan Ma Liying, Direktur Program Internasional Alibaba Business School.
“Kami berawal dari jurusan kesehatan, keperawatan dan farmasi. Namun kami terus berkembang, membuka banyak jurusan baru yang relevan dengan perkembangan zaman. Mulai dari sains dan seni, musik, teknik, teknologi informatika, hukum hingga ekonomi bisnis,” ucap Zhang Zhijun menyambut delegasi NTB di Kampus Bahasa HNU.
HNU, lanjut Zhan, hingga saat ini memiliki lebih dari 20 ribu mahasiswa, di mana lebih dari tiga ribu di antaranya adalah mahasiswa S2 dan S3. Seribu dosen di HNU, terdiri lebih dari 100 orang di antaranya doktor dan 283 lainnya master. Sementara untuk program internasional, HNU sudah memiliki 125 mahasiswa asing yang kuliah dengan bahasa pengantar Mandarin dan Inggris.
Kolaborasi HNU dengan lini edukasi Alibaba dalam disiplin ekonomi digital, membuat kampus itu menjadi kian populer beriringan dengan semakin pesatnya bisnis perdagangan digital (e-Commerce).
Hal ini membuat Gubernur Zulkieflimansyah antusias untuk mengirim anak-anak muda terbaik NTB untuk mengenyam pendidikan di HNU.
“Kami ingin anak-anak muda NTB juga menjadi bagian dari pemain pasar ekonomi digital ke depannya. Menjadi enterpreneur muda yang visioner dengan perusahaan-perusahaan UMKM, rintisan (startup), digital maupun konvensional berbasis teknologi digital,” kata Gubernur.
Doktor Zul menyebut, program beasiswa 1.000 mahasiswa NTB ke luar negeri salah satunya untuk menciptakan para milenials dari Lombok dan Sumbawa yang bisa mandiri bahkan menciptakan lapangan kerja di bidang e-commerce, pariwisata, e-payment maupun sektor pertanian dan peternakan modern.
Oleh karenanya Dia mengajak dua Rektor kampus negeri di NTB untuk merintis kerjasama pendidikan dengan HNU dan Alibaba Business School.
Rektor Universitas Mataram (Unram) Prof. Lalu Husni, menyatakan sangat tertarik untuk bekerjasama dalam bidang pengiriman mahasiswa dan dosen maupun pertukaran belajar mengajar sesuai jurusan di kampus.
“Jurusan manajemen bisnis, teknik informatika dan farmasi bisa menjadi pilot project awal kerja sama ini. Apalagi setelah kami ikut tur keliling kampus melihat berbagai fasilitas penunjang kuliah yang begitu lengkap dan bagus. Saya optimis ini awal kolaborasi yang baik,” cetus Prof. Husni.
Sedangkan Rektor UIN Mataram, Prof. Mutawali menyebutkan e-Commerce memang menjadi sebuah realitas masif penguasaan teknologi digital atas perekonomian dunia saat ini. Jurusan Ekonomi Bisnis Syariah di UIN disebutnya bisa berkolaborasi dengan inti kurikulum ekonomi bisnis di HNU maupun Alibaba School Business.
“Tak bisa dipungkiri e-Commerce jadi kekuatan bisnis baru di ekonomi dunia, salah satunya belanja online. Dengan platform yang sesuai Syariah Islam misalnya transaksi non-riba atau tanpa kartu kredit dan pembayarannya menggunakan bank syariah. Banyak yang bisa dilakukan atau dimodifikasi yang baik, sepanjang tidak melanggar aturan-aturan Islam,” jelas Prof. Mutawali.
Pada kesempatan itu, Gubernur yang juga didampingi Kepala Divisi Kerja Sama Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) NTB Immanuela Andi Lolo, mengundang pihak Program Internasional HNU dan Alibaba Business School berkunjung ke NTB sehingga kerja sama segera bisa terealisasikan.
“Tradisi di institusi Tiongkok, biasanya mereka baru mau melakukan kesepakatan kerjasama atau nota kesepahaman jika sudah saling mengunjungi. Jadi kita menunggu mereka melakukan kunjungan balasan ke NTB, sembari kita siapkan segala prasyarat yang dibutuhkan supaya segera konkret kerja sama beasiswa pendidikan ini,” tukas Immanuela.
Bang Zul berharap dari kunjungan kerja itu, NTB mendapatkan kuota puluhan hingga ratusan mahasiswa.(VR/*)
Komentar