DPRD Sumbawa Soroti Maraknya Kelompok Remaja Terlibat Kriminalitas

KabarNTB, Sumbawa – Wakil Ketua DPRD Sumbawa, Syamsul Fikri AR, menyoroti munculnya kelompok – kelompok remaja dalam bentuk gank motor dan lain – lain yang kian marak di Sumbawa.

Apalagi keberadaan gank yang umumnya diisi remaja dari kalangan pelajar ini, kerap kali terlibat dalam aksi kriminalitas yang mengganggu keamanan dan kenyamanan masyarakat.

“Kita sangat prihatin atas kondisi ini. Munculnya kelompok-kelompok pelajar dan anak muda yang membuat sebuah wadah atau gank untuk mengekspresikan diri dan mencari jati diri memang bukan hal baru di Sumbawa, tapi perkumpulan seperti ini semestinya menjadi wadah kegiatan positif,” ungkap Fikri, belum lama ini.

Syamsul Fikri AR, Wakil Ketua DPRD Sumbawa

Ia mencontohkan ‘GANESA” sebuah gank pelajar dan anak muda yang sedang menjadi sorotan masyarakat. Konon anggota gank yang didominasi pelajar ini telah mencapai ratusan orang dan tersebar hampir diseluruh sekolah di Kabupaten Sumbawa.

Namun gank GANESA ini bukannya menebarkan benih kebaikan yang bernilai positif, justeru sebaliknya, kebanyakan anggota mereka yang terlibat kasus kriminal. Termasuk kasus pengeroyokan dan penebasan di Jalan Garuda, depan hotel 99 yang menyebabkan korban terluka parah dan kasus miras dibeberapa lokasi.

Bahkan dari laporan yang diterima, kata Fikri, anggota gank ini sering membuat onar di tengah jalan raya dengan melakukan konvoi bersama yang menganggu pengendara lainnya.

Fikri menilai para anggota gank GANESA ini sebenarnya pemuda pemudi yang sangat kreatif, namun mereka menyalurkan potensi diri mereka melalui wadah yang bisa menganggu kenyamanan sosial masyarakat.

“Kalau saya katakan mereka sebenarnya lagi mencari jati diri dan menyalurkan dengan kegiatan yang benar menurut mereka, tapi keliru menurut kita, bahkan mengarah kepada penyimpangan perilaku. Kebebasan berkreasi tanpa batas yang dilakukan mengarah kepada perilaku sex bebas, bertindak atas kolektifitas dan mengganggap kebenaran kelompok mereka yang sah. Aturan Negara dibawah aturan kolektifitas yang disepati oleh mereka,” analisa Fikri.

Untuk itu, ia berharap agar pihak sekolah dapat menginventarisir dan mengkonfirmasi kepada pihak orang tua siswa, jika mengetahui ada siswa sekolah dimaksud yang terlibat dalam kelompok sejenis. Demikian juga pihak Kepolisian agar melakukan langkah-langkah persuasif dan preventif agar kegiatan mereka tidak semakin semarak dan meluas.

Ia menegaskan tidak boleh ada toleransi bagi setiap kegiatan organisasi sosial dan keagamaan yang akan merongrong kehidupan bernegara.

“Kita berharap masyarakat Sumbawa bisa menjalani aktifitas sehari-hari dengan nyaman,” tegas Fikri.(JK)

Komentar