KabarNTB, Mataram – Ribuan masyarakat dari berbagai kalangan, ikut hadir berjamaah di halaman kantor Gubernur NTB di Mataram untuk melaksanakan sholat istisqa (meminta hujan), Jum’at pagi 18 Oktober 2019.
Kemarau panjang yang masih terus berlangsung telah menyebabkan kekeringan dan kesulitan air bersih yang dialami masyarakat di berbagai wilayah NTB. Gubernur bersama sejumlah pejabat Pemda KSB hadir dalam kegiatan dimaksud.
Gubernur H Zulkieflimansyah dalam sambutan singkatnya sebelum sholat dimulai, menyatakan, peristiwa alam berupa kemarau panjang, dimasa lampau juga pernah terjadi di belahan bumi lain di seluruh dunia. Ia mengutip kisah tetang masyarakat suatu wilayah yang mengalami kemarau panjang yang telah berusaha dengan berbagai cara agar hujan turun.
Penduduk wilayah tersebut mengumpulkan seluruh orang pandai dan diminta untuk berdoa dengan cara masing-masing agar hujan bisa segera turun. Ada yang berdoa dengan cara bernyanyi dari pagi sampai malam, ada yang memukul gendang dan alat-alat lainnya, semua hal dicoba. Tapi ternyata kemarau terus berlangsung dan hujan tidak kunjung turun.
Akhirnya ada satu orang yang disucikan, diminta datang ke wilayah tersebut. Orang suci itu datang dan masuk kedalam kemah yang disiapkan. Ternyata benar, tiga hari kemudian, hujan turun dengan lebat. Penduduk heran dan bertanya apa yang dilakukan orang suci tersebut di dalam kemah sehingga hujan turun, padahal mereka telah berupaya dengan segala macam cara dan tidak berhasil.
Si orang suci menjawab, “Saya tidak melakukan hal serius. Saya hanya datang ke dalam kemah, berdiam diri, lalu bersujud berbisik ke bumi yang kemudian menggetarkan langit dan menurunkan hujan”.
“Mudah – mudahan pesan sederhana ini sampai kepada kita semua pada hari ini. Jangan-jangan kita sibuk kesana kemari berharap hujan turun, tapi jarang diantara kita serius berbisik kepada bumi, untuk kemudian apa yang kita doakan dalam sujud kita didengarkan oleh yang di langit sana,” urai Gubernur.
Ia berharap kegiatan tersebut dapat mengingatkan seluruh masyarakat untuk terus menguatkan harmonisasi dengan Sang Pencipta, harmonisasi dengan lingkungan.
“Semoga dengan ketulusan doa yang kita haturkan, Allah akan mengijabah hingga provinsi NTB akan diberikan hujan yang menenteramkan, hujan yang menenangkan agar menjadi daerah yang baldatun toiyabatun warabbun gafur,” tandasnya.
Sholat istisqa di pimpin oleh Imam Ustadz H Ahyar Muchsin. Sementara khotbah dan doa istisqa disampaikan oleh TGH L Mukhsin Muhtar MA.(EZ)
Komentar