Temu Profesi PERHAPI XXVII, Wagub Minta Perusahaan Tambang Tetap Perhatikan Lingkungan

KabarNTB, Mataram – Wakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah meminta seluruh perusahan tambang yang ada di NTB untuk tetap memperhatikan kelestarian lingkungan. Ini penting agar keindahan pulau-pulau di NTB tetap terjaga dan selalu menarik masyarakat untuk berkunjung.

Hal itu dikemukakan Wagub Ummi Rohmi di kegiatan Temu Profesi Tahunan XXVII Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (PERHAPI) di Hotel Aruna Senggigi, Selasa 30 Oktober 2019 .

Wagub menjelaskan, di Provinsi NTB terdapat beberapa tambang besar. Namun ia menilai, keberadaan perusahaan tambang tersebut tidak mempengaruhi keindahan pulau-pulau yang ada di NTB. Sebab, pemerintah selalu menekankan mereka untuk tetap menjaga lingkungan.

“Terimakasih telah memilih NTB sebagai tempat pertemuan. Perlu diketahui bahwa di NTB terdapat dua pulau besar yaitu Pulau Lombok dan Sumbawa serta beberapa pulau kecil didalamnya. Beberapa tambang besar juga terdapat di NTB, akan tetapi keindahan pulau-pulau kami masih tetap terjaga karena kami dari pemerintah menekankan kepada tambang-tambang tersebut untuk berorientasi kepada lingkungan,” ungkap Umi Rohmi kepada para peserta kegiatan dengan tema ‘Pengelolaan Pertambangan Indonesia dalam Industri 4.0’ itu.

Wagub NTB, Hj Sitti Rohmi Djalillah Dirjen Mineral dan Batu Baru Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono dan Ketua PERHAPI Rizal Kasli di acara pembukaan Temu Profesi Tahunan PERHAPI

Wagub yang pernah berkecimpung di dunia pertambangan sekitar 10 tahun itu menyampaikan, kadang masih ada sebagian masyarakat yang belum memahami keberadaan pertambangan. Padahal menurutnya, pertambangan ini tetap diperlukan. Hanya saja katanya, yang paling utama diperhatikan adalah aspek kelestarian lingkungan.

“Saya sedih karena banyak yang belum begitu paham bahwa tuntutan kita di dunia pertambangan dalam beberapa tahun kedepan Insya Allah akan semakin ramah terhadap lingkungan” ucapnya.

Ia menambahkan bahwa Provinsi NTB merupakan salah satu daerah tujuan wisata dunia. Ia mengajak kepada tamu undangan yang hadir dalam kegiatan tersebut tidak hanya mengikuti seminar saja tetapi harus menikmati keindahan-keindahan di NTB.

Terkait kegiatan Temu Profesi Tahunan XXVII Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi), Umi Rohmi berharap pertemuan tersebut akan menghasilkan hal-hal yang produktif dan menjadikan tambang agar familiar bagi masyarakat NTB. Tambang bukan sesuatu untuk ditakuti, tetapi paham terhadap pentingnya tambang serta bagaimana cara untuk meyakinkan masyarakat bahwa tambang juga dalam beroperasi tetap memperhatikan lingkungan.

“Bagaimana cara tambang-tambang ini bisa ramah dan dekat dengan masyarakat sehingga masyarakat paham apa yang kita lakukan dan bagaimana manfaat kita. Mudah-mudahan regulasi tentang tambang semakin memudahkan, semakin membuat perusahaan tambang ini beroperasi dengan produktif di Indonesia,” tutupnya.

Sementara itu, Direktur Jendral Mineral dan Batubara, Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral, Bambang Gatot Ariyono, menjelaskan bahwa pertambangan memiliki hal positif dan negatif sehingga sering terjadi pro kontra di masyarakat. Ia mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjadikan tambang sebagai tulang punggung pembangunan daerah maupun nasional.

“Walaupun memiliki pro dan kontra akan tetapi tambang sangatlah penting bagi pembangunan. Sebagai contoh Kutai Kertanegara tidak akan terjadi jika tidak ada tambang. Oleh karena itu manfaat sosial, manfaat finansial selalu kita tingkatkan terus dan itu sudah saya sampaikan kepada perusahaan-perusahaan tambang agar bagaimana tambang itu berarti bagi lingkungan sekitar,” ungkapnya.

Ia juga berharap kedepan pertambangan harus lebih baik lagi sebagai agen development dan agen perubahan.

Sementara Ketua PERHAPI, Rizal Kasli, menjelaskan bahwa pihaknya telah merancang dan menjalankan beberapa program unggulan untuk mencapai visi misi PERHAPI.

“Program tersebut adalah memberikan masukan kepada pemerintah dan stakeholder pertambangan berdasarkan kajian strategis Perhapi meliputi pertambangan seperti merevisi undang-undang mineral dan batubara, kebijakan nasional mineral dan batubara, konservasi keselamatan kerja, pemikiran terhadap isu lingkungan dan ilegal loging dan beberapa hal lain yang terkait dengan aspek teknis dan regulasi,” jelasnya.

Turut hadir dalam kegiatan itu, Kepala Dinas ESDM Provinsi NTB, Muhammad Husni, Rektor Universitas Teknologi Sumbawa, Andy Tirta dan para pengurus serta Anggota PERHAPI.(VR)

Komentar