KabarNTB, Mataram – Provinsi NTB mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang cukup mengesankan. Dalam setahun terakhir, ekonomi NTB tumbuh sebesar 6,26 persen (y on y).
Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik, I Gusti Lanang Putra, yang mewakili Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB, Suntono, Selasa 5 Nopember 2019, menjelaskan data pertumbuhan ekonomi NTB setahun terakhir.
Berdasarkan data tersebut, terlihat bahwa ekonomi Provinsi NTB triwulan III-2019 dibandingkan triwulan III-2018 tumbuh 6,26 persen (y on y). Sektor yang memberikan kontribusi terbesar bagi pertumbuhan ekonomi NTB adalah sektor konstruksi, dengan kontribusi sebesar 29,41 persen.
Sementara, pada triwulan III-2019 dibandingkan triwulan II-2019, ekonomi NTB tumbuh 1,42 persen (q to q). Pertumbuhan tertinggi dari sisi produksi disumbangkan oleh Industri Pengolahan. Kontribusinya mencapai 56,31 persen.
Pada triwulan I s/d III 2019 terhadap Triwulan I s/d III 2018 (c-to-c), ekonomi NTB mencatatkan pertumbuhan 3,70 persen (c-to-c). Kategori Konstruksi dengan sumbangsih 14,05 persen mencatatkan kontribusi tertinggi.
Dalam beberapa waktu terakhir, sejumlah capaian menggembirakan memang berhasil diraih NTB usai dilanda bencana gempa bumi pada 2018 lalu. Sektor pariwisata menjadi salah satu sektor yang semakin dinamis. Hal ini terlihat dari pertumbuhan wisatawan yang berkunjung ke NTB.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) NTB, Achris Sarwani dalam sebuah kesempatan belum lama ini mengutarakan, pengembangan sektor pariwisata NTB sangat terlihat setelah dibukanya penerbangan langsung Lombok – Perth. Hasilnya, peningkatan wisman Australia mencapai 425 persen.
Untuk itu, ia menyarankan agar pasar Australia perlu digarap maksimal. Dengan membuka direct flight ke kota-kota lainnya di Australia, seperti Lombok – Sydney. Karena Sydney merupakan kota yang besar di Australia.
Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Setda NTB, H. Ridwan Syah, mengemukakan, selain mencatatkan peningkatan, angka pertumbuhan ekonomi NTB juga akan diarahkan agar semakin berkualitas.
Misalnya saja, di sektor industri akan didorong pengembangan industrialisasi berbasis sumber daya lokal. Misalnya, industri pengolahan jagung menjadi pakan ternak. Upaya ini dilakukan sembari terus mendorong tumbuhnya industri-industri besar seperti smelter di Kabupaten Sumbawa Barat. (*)
Komentar