KabarNTB, Lombok Barat – Kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Regional Kebon Kongok di Desa Suka Makmur, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat, akhirnya berhasil dipadamkan.
“Alhamdulillah, dari target waktu yang ditetapkan yaitu 15 hari operasi, namun sudah selesai dalam 12 hari saja. Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak, juga kepada pihak Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat, sehingga kita dapat menuntaskan satu persoalan bencana ini,” ungkap Penjabat Sekda NTB, H Iswandi, saat memimpin apel tanda berakhirnya operasi pemadaman di TPA Kebon Kongok, Senin 4 November 2019.
Menurutnya, kebakaran TPA Kebon Kongok telah menguras tenaga dan pikiran. Bahkan ratusan juta anggaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB telah digelontorkan untuk memadamkan api tersebut.
“Dalam operasi ini, kita telah menghabiskan biaya sekitar Rp 750 juta untuk mengatasi kebakaran TPA sampai tuntas,” ujar Mantan Kepala BPKAD Provinsi itu.
Menurut Iswandi, Semua pihak harus menjadkan pelajaran berharga dari peristiwa kebakaran yang telah terjadi. Jangan sampai hal serupa terjadi lagi. Mengingat, setiap kebakaran akan terus membutuhkan biaya yang semakin besar.
Biaya tersebut, bisa diminalisir dan dialihkan untuk hal-hal lainnya. Syaratnya, tentu saja mengantisipasi kebakaran serupa.
“Kita bersyukur, tidak ada korban jiwa, namun ini merupakan pelajaran berharga bagi kita semua. Kita semakin menyadari bahwa memilah sampah agar tidak menimbulkan musibah, menjadi sangat penting dilaksanakan,” ucapnya.
Sebagai daerah yang rawan bencana, kata Iswandi, kebakaran seperti TPA sama sekali tidak diharapkan terulang kembali. Oleh karena itu, kedepan TPA Kebon Kongok akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas. Terutama untuk mengantisipasi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Hal yang harus dijadikan perhatian juga, jumlah sampah yang dibawa ke TPA bisa semakin berkurang. Apalagi saat ini sudah semakin berkembang pemilahan sampah dari rumah tangga. Program zero waste juga semakin dikenal masyarakat untuk menyadarkan bahwa sampah bisa menjadi masalah atau berkah, tergantung dari cara pengelolaannya.
Dalam kesempatan tersebut, Iswandi memberikan apresiasi kepada seluruh petugas yang berjibaku memadamkan api siang dan malam.
Apel penutupan dihadiri seluruh tim pelaksana operasi dari Tagana, pemadam kebakaan dan staf BPBD, Dinas LHK dan dinas terkait lainnya.
“TPA Kebon Kongok kedepan, akan menjadi pusat industri daur ulang sampah. Itu yang penting dan harus kita lakukan juga,” tutup Iswandi.
Sebelumnya, Gubernur NTB H. Zulkieflimansyah sempat meninjau langsung TPA Regional Kebon Kongok ysng mengalami kebakaran. Gubernur menginstruksikan agar penanganan kebakaran bisa dipercepat dan memberi deadline waktu 15 hari untuk pemadaman.
Luas area tumpukan sampah TPA Regional Kebon Kongok sekitar 5 hektare. Luas lahan yang terbakar lebih dari 4 hektare. Terbakarnya lahan TPA ini menyebabkan pembuangan sampah dari Kota Mataram dan Lobar sempat terganggu.(VR)
Komentar