KabarNTB, Sumbawa – Wilayah pesisir di Kabupaten Sumbawa akan menjadi pilot project budidaya ikan kerapu atas kerjasama Dinas Perikanan dan Kelautan setempat dengan PT Catur Tunggal Oseania (CTO). Nilai investasi kerjasama budidaya ini mencapai US$ 5 juta.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumbawa, Farid Bahanan saat mendamping Komisaris PT CTO pengembangan budidaya kerapu diharapkan berdampak pada peningkatan ekonomi nelayan, termasuk pegembangan wilayah dan sektor pariwisata.
“Budidaya yang akan dilaksanakan dengan sistem Keramba Jaring Apung (KJA) ini akan diawali di Desa Labuhan Jamu di Kecamatan Tarano sebagai desa percontohan budidaya kerapu sunu halus dan kerapu tikus,” ungkap Farid.
Ia menyebut, program kerjasama budidaya ini berorientasi kesejahteraan kelompok nelayan budidaya di Labuhan Jamu. Selain diberikan asuransi, kelompok nelayan budidaya juga akan diberikan bibit dan pakan yang akan ditanggung sampai masa panen. Dari hasil panen itu, kelompok akan mendapatkan 25 persen dari harga jual.
“Pasar sudah siap, dengan rata-rata sekitar 15 ton per setengah bulan untuk kerapu. Dari data awal, di Sumbawa terdapat kurang lebih 38 titik pengembangan yang tersebar di seluruh daerah pesisir,” kata Farid lebih detail.
Sementara itu, Komisaris PTCTO, Saugi Bahanan menambahkan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan SMK Perikanan dan Kelautan di Alas untuk pengembangan bibit. “Kita juga akan traning dan development anak-anak yang ada disana,” paparnya.
Saat ini pihaknya tengah merancang MoU dengan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) dan SMK Kelautan dan Perikanan Alas, serta membuat MoA dengan kelompok pembudidaya di Desa Labuhan Jamu. “Komunikasi dengan DKP sudah bagus, karena tujuannya bagaimana meningkatkan kesejahteraan kelompok pembudidaya,” imbuhnya.(JK)
Komentar