Ratusan Hektar Lahan Jagung di Lunyuk Dihantui Kekeringan dan Hama Ulat

KabarNTB, Sumbawa — Derita petani jagung khusus yang ada di Kecamatan Lunyuk pada musim tanam pertama pada 2020 ini tak habis-habisnya. Selain kekeringan akibat kurangnya intensitas hujan, petani juga dihadapkan dengan serangan hama ulat pada ratusan hektar tanaman jagung mereka. Bahkan yang tragis, di sejumlah lokasi tanaman jagung sudah ada yang mati akibat kekeringan dan serangan hama ulat.

“Kondisi cuaca dengan intensitas hujan yang tidak menentu pada musim tanam pertama tahun ini, membuat sebagian petani jagung di wilayah desa kami merugi,” ungkap Kades Emang Lestari, Kecamatan Lunyuk Kabupaten Sumbawa, Dani Murdani, kepada KabarNTB, via sambungan telephon, Selasa 28 Januari 2020.

Kondisi tanaman jagung di Kecamatan Lunyuk yang dilanda kekeringan dan serangan hama ulat

Pemerintah desa, kata Dani, selalu melakukan pemantauan dan komunikasi baik dengan pemerintah dusun, RT/RW bahkan dengan pemerintah kecamatan Lunyuk untuk mencari solusi atas persoalan kekeringan dan serangan hama ulat yang sangat meresahkan petani itu.

“Kami juga mengharapkan campur tangan Dinas Tekhnis, jika dalam dua minggu kedepan intensitas hujan rendah serta masih adanya serangan ulat, maka akan menambah kekhawatiran di tingkat petani. Belum lagi ditambah dengan beban utang yang ada di Bank untuk membiayai operasional mereka,” ungkapnya.

Sementara itu Camat Lunyuk, Iwan Sofyan, secara terpisah membenarkan kondisi tersebut. Bahkan belum lama ini pihak pemerintah kecamatan sudah memanggil para pihak, termasuk dinas pertanian untuk membahas permasalahan tersebut dalam rapat yang digelar di kantor camat setempat.

Menurutnya, wajar ketika masyarakat panik, karna mereka sangat khawatir akan gagal panen ditambah serangan ulat. Sebagai langkah awal yang sudah dilakukan di beberapa wilayah kecamatan Lunyuk yakni, memberikan pestisida oleh pihak PPL. “Kami juga sudah memberikan pengarahan kepada petani agar tidak diperkenankan melakukan penyemprotan dimalam hari, karena bisa berimbas pada kesehatan petani sendiri. Bahkan sebelumnya ada petani yang dilarikan ke puskesmas karena imbas menyemprot malam hari,” ungkapnya.

Selain itu, pemerintah kecamatan, tambah Camat Iwan, juga akan berkonsultasi dengan pihak Bank untuk mencari solusi terbaik ketika patani mengalami gagal panen dan sebagainya. “Inilah bentuk kepedulian pemerintah ketika masyarakat mengalami musibah dengan memberikan respon cepat, penaggulangan cepat dan terarah,” jelas Camat.(JK)

iklan

Komentar