HUT ke-3 KCBI, Lestarikan Tenun NTB Agar Mendunia

KabarNTB, Mataram – Wakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah bersama Ketua TP-PKK Provinsi NTB Hj. Niken Saptarini Zulkieflimansyah hadir merayakan HUT Komunitas Cinta Berkain Indonesia (KCBI) Lombok NTB ke-3 di Lombok Astoria, Rabu 26 Februari 2020.

Wagub yang tampil anggun mengenakan kain tenun serta baju berwarna kuning madu tersebut menyampaikan apresiasi kepada KBCI. Keberadan organisasi-organisasi wanita, kata Wagub, sangat besar peranannya dalam membangun NTB, terlebih KCBI yang turut berperan aktif dalam melestarikan tenun-tenun khas daerah ini. “NTB ini adalah tempat paling kaya dari sisi tenunnya, bahkan di setiap kabupaten memiliki banyak jenis tenun, itu hebatnya NTB,” ucap Wagub.

Dengan keaneragaman tenun yang dimiliki NTB, Wagub mengajak organisasi-organisasi perempuan di NTB untuk bersama melestarikan dan menggaungkan tenun bukan hanya di lingkup Nasional tapi juga ke dunia Internasional. “Kalau bukan kita, lalu siapa lagi yang mau menyelamatkan tenun kita. Kekayaan dan nilai keaslian tenun harus terus dijaga,” imbuhnya.

HUT KCBI mengangkat tema “Pesona Berkain Nusantara Melestarikan Budaya Bangsa”. Wagub mengatakan, menggunakan tenun asli NTB, merupakan bentuk dorongan kepada UKM dan penenun di NTB agar terus berkembang. “Dengan mencintai tenun hasil daerah, maka insyaallah itu berarti kita mendorong nilai-nilai budaya NTB ini bisa mendunia,” lanjut sebutnya.

Wagub berharap diusia yang ke-3 tahun KCBI Lombok NTB dapat terus menginspirasi dan melakukan kegiatan kegiatan sederhana namun konsisten secara terus menerus.

Sementara itu Hj. Niken menyampaikan berdirinya KCBI merupakan sebuah keniscayaan. “Tentu saja sebuah organisasi berdiri karena sebuah tujuan dan tujuan KCBI ini adalah melestarikan kecintaan berkain. Ini menjadikan KCBI ini sesuatu yang penting terutama dalam program pemerintah untuk tetap melestarikan budaya bangsa dan juga dalam mendukung pariwisata di provinsi NTB,” ungkap Hj Niken.

Hj. Niken berharap agar generasi muda dapat mencintai, lebih perduli dan lebih memahami kain kain tenun khas NTB. Hal iti dapat dimualai melalui penerapan cinta berkain pada setiap event atau kegiatan peleatarian.(NK)

Komentar