Jika PAN Bergabung, Firin – Fud Final Melawan Kotak Kosong di Pilkada KSB

KabarNTB, Sumbawa Barat – Bakal Pasangan calon Bupati – Wakil Bupati Sumbawa Barat, HW Musyafirin – Fud Syaifuddin berpeluang besar untuk melawan kotak (kolom) kosong di Pilkada 23 September mendatang. Peluang itu akan menjadi kepastian, jika Partai Amanat Nasional (PAN) resmi bergabung dalam koalisi bersama PDIP, PPP, PKS, Nasdem, PKB, PKPI, Gerindra dan Golkar yang sudah lebih dulu menyatakan bergabung.

Bakal calon bupati, HW Musyafirin, mengakui peluang PAN untuk bergabung terbuka lebar. Komunikasi dengan parpol ‘matahari terbit’ itu juga sudah beberapa kali dilakukan. Namun demikian, Dalam pertemuan dengan Ketua DPW PAN NTB, H Muazzim Akbar beberapa waktu lalu, Firin – Fud memberikan keleluasaan bagi PAN untuk ‘menuntaskan’ komunikasi dengan bakal pasangan calon lain ( Hm Nur Yasin – Mustakim Patawari,red). Jika memang PAN memilih mengusung pasangan dimaksud, Firin – Fud tidak masalah. Sebaliknya jika komunikasi dengan calon lain itu tidak berbuah kesepakatan, PAN akan disambut dengan tangan terbuka.

Pasangan bakal calon bupati – wakil bupati KSB, HW Musyafirin – Fud Syaifuddin menerima penyerahan SK dari Sekretaris Wilda DPP PKS, H Sulaiman disaksikan ketua DPW PKS NTB, Ketua MPC PKS NTB dan Anggota DPRRI dari PKS, Ahad (16/2)

Haji Firin mengungkap, PAN sebelumnya telah berkomitmen untuk memberikan waktu sampai dengan akhir Januari kepada pasangan calon dimaksud untuk memfinalkan partai koalisi. Namun batas waktu tersebut terlampaui, sehingga diberi lagi perpanjangan waktu sampai 7 Februari. Pasca 7 Februari, ia mengaku sudah ada pembicaraan per telepon dengan Ketua DPW PAN NTB.

“Kami bilang, apa janji bapak ke pasangan calon lain, silahkan dipenuhi dulu. Tapi kalau mereka tidak mematuhi jadwal yang disepakati, apa ruginya merapat ke kita. Untuk PAN tetap terbuka, tetapi untuk partai yang punya kader sendiri, ya tidak enak (untuk diajak bergabung,” ungkapnya.

“Kemarin sampai tanggal 7 mereka (PAN) janji. Kalau lewat tanggal 7, mungkin mereka beri waktu sampai akhir bulan ini. Kalau minta perpanjang sampai maret nda apa juga, kita hormati. Ya kalau memang mereka tidak sepakat, berarti silaturahim kami itu yang akan diproses lebih lanjut,” imbuhnya.

Haji Firin menegaskan, jika PAN memutuskan bergabung dalam koalisi, maka final dirinya dengan Fud Syaifuddin akan melawan kolom kosong di Pilkada nanti. “Kalau PAN masuk, pasti tidak ada (pasangan calon lain yang maju karena terkendala syarat dukungan partai politik). Tapi jujur, supaya demokrasi ini sehat, ada pesaing lebih bagus. Tidak ada pesaing kita tidak ada masalah juga, kita hadapi saja,” tandasnya.

Untuk parpol lain, Haji Firin menyatakan tinggal menunggu terbitnya SK. PKS sudah resmi menerbitkan SK, demikian pula PDIP tinggal penyerahan. Sementara 6 parpol lain seluruh tahapan komunikasi sudah final tinggal menunggu terbitnya SK. Gerindra dan PKB bahkan sudah mendahului dengan merbitkan surat tugas.

Jika koalisi ini final maka pasangan Firin – Fud akan diusung oleh 9 parpol dengan total 21 kursi dari 25 kursi DPRD KSB dengan rincian, PDIP 5 kursi, PKS 3 kursi, PPP, PKPI, Nasdem, Gerindra, PKB dan PAN masing-masing 2 kursi dan Golkar 1 kursi. “Kalau masalah usung mengusung, PDIP dan PPP saja sudah cukup, bahkan lebih. Tapi kami terbuka, koalisi gemuk juga bagus, tapi bukan berarti kita akan kehilangan kontrol. Makanya kita beri kesempatan kepada pesaing untuk supaya nanti bisa ada kontrol. Paling tidak PBB dan Demokrat kalau memang belum ada nasib untuk menjadi pengusung, saya fikir mereka sebagai pengontrol juga bagus. Kalau kita ajak gabung siapa yang akan ngontrol,” pungkasnya sembari tertawa.(EZ)

Komentar