KabarNTB, Sumbawa Barat – Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sumbawa Barat mengimbau para mahasiswa KSB yang baru kembali dari sejumlah daerah di luar KSB (umumnya dari Pulau Jawa) untuk melaporkan diri dan menjalani pemantauan oleh Satgas antisipasi corona virus desease (Covid-19).
Ketua KNPI KSB, Trisman ST, dalam siaran pers, Selasa 24 Maret 2020, menyatakan, meski telah menjalani proses screening di Bandara atau pelabuhan pintu masuk wilayah, tetapi pelaporan diri dan menjalani pemantauan oleh Tim kesehatan selama 14 hari, penting sebagai langkah antisipasi.
“Karena kasus terpapar Covid – 19, bisa jadi tubuh dalam keadaan sehat ketika tiba dari bepergian atau ketika baru datang dari daerah terjangkit. Jadi penting untuk menjalani proses pemantauan secara serius dan bertanggungjawab, serta mengikuti anjuran tim kesehatan sebagai upaya preventif,” beber Trisman.
Kebijakan pemerintah di sejumlah wilayah terjangkit yang meliburkan sekolah dan perguruan tinggi, berimbas pada tingginya arus kedatangan pelajar / mahasiswa yang menempuh pendidikan di luar daerah, termasuk di daerah terjangkit, untuk kembali ke KSB. “Dalam minggu-minggu ini diprediksi jumlah kedatangan itu meningkat tajam. Karena itu petugas posko di Pelabuhan Poto Tano agar tegas melakukan pemeriksaan terhadap semua penumpang pribadi maupun kendaraan umum. Demikian pula di Pelabuhan Benete,” ucap Trisman.
Ia juga meminta para mahasiswa atau orang lain yang baru kembali dari luar negeri atau wilayah terjangkit Covid-19 yang saat ini berstatus orang dalam pantuan (ODP) untuk menjalani proses karantina dengan bertanggungjawab. Artinya mengurangi interaksi dengan orang lain, mengurangi aktifitas di luar rumah (tidak meninggalkan rumah) dan bersikap kooperatif terhadap petugas kesehatan yang setiap hari memantau kondisi kesehatannya.
“Hal ini semata mata dilakukan untuk sterilisasi wilayah KSB dari penyebaran pandemi Corona. Insha Allah jika semua pihak kompak dan disiplin, maka masa 14 hari ini bisa kita lewati bersama dengan baik,” imbuh Trisman.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan yang juga juru bicara Satgas Antisipasi Covid-19 Pemda KSB, H Tuwuh, mengungkap, para mahasiswa yang baru tiba dari daerah terjangkit tersebut mencapai puluhan orang. Mereka masuk dalam status ‘pelaku perjalanan dari negara atau daerah terjangkit’.
Data Satgas yang disampaikan Haji Tuwuh, sampai dengan Senin 23 Maret 2020 Pukul 14.00 Wita, jumlah pelaku perjalanan ini sebanyak 47 orang. “Mereka, para pelaku perjalanan ini juga mesti menjalani pemantauan oleh tim kesehatan selama 14 hari,” ucap Haji Tuwuh dalam konferensi pers, di Media Centre Satgas, Senin.(EZ)
Komentar