KabarNTB, Sumbawa – Meluasnya wabah virus Corona (covid-19) di kabupaten Sumbawa, disikapi pimpinan DPRD Sumbawa dengan rencana aksi turun ke lapangan melakukan pemantauan upaya pencegahan di lima zona pintu keluar masuk orang dan barang dari dan ke wilayah kabupaten Sumbawa.
Hasil rapat pimpinan DPRD yang digelar pada Senin 6 April 2020, kegiatan turun lapangan itu akan dilaksanakan pada Rabu – Kamis, 8 – 9 April 2020.
Rapat yang dipimpin Ketua DPRD Sumbawa, A Rafik, didampingi Wakil Ketua Syamsul Fikri AR dan Nanang Nassirudin, serta para pimpinan Komisi dan Fraksi tersebut meminta pendapat masing – masing unsur pimpinan DPRD Sumbawa. Wakil Ketua II DPRD Sumbawa, Syamsul Fikri AR, menyatakan pemantuan yang akan dilaksanakan DPRD termasuk meliputi APD (alat perlindungan diri) yang digunakan oleh tim gugus tugas yang ada di lapangan. “Masing- masing anggota yang akan turun lapangan juga mesti melengkapi diri dengan APD,” ujar Fikri.
Sementara Wakil Ketua III DPRD Sumbawa, Nanang Nassirudin, menyatakan, sejak awal pergerakan DPRD Sumbawa dalam menghadapi wabah covid-19 sudah dilakukan secara personal. Untuk itu, harus dipersiapkan sejumlah keperluan sebelum turun lapangan serta kesiapan dan keseriusan secara kelembagaan. “Perlu kita bersama berada di tengah masyarakat untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya. Termasuk untuk menyerap masukan rakyat di berbagai bidang akibat dari kondisi penyebaran virud cobid 19 ini,” imbuhnya.
Sedangkan Ketua Komisi IV, H. Ismail Mustaram, menyatakan komisi terkait berencana akan turun sesegera mungkin ke beberapa zona dan Puskesmas. “Rencananya pada Selasa 7 April kami akan turun. Termasuk memantau Puskesmas untuk melihat sejauh mana upaya yang telah dilakukan oleh tenaga medis dalam penanganan wabah ini, khususnya di wilayah barat Sumbawa,” bebernya.
Menurut Ismail, dari hasil turun lapangan sebelumnya, yang menjadi kendala di lapangan dan dikeluhkan tim kecamatan adalah keterbatasan APD dalam melakukan pengecekan kendaraan dan penumpang kendaraan. “Termasuk anggaran makan minum setiap hari tim pagi dan tim sore, karena selama ini masih swadaya. Persoalan ini harus secepatnya disikapi. Pintu masuk harus disterilkan, percuma membuang anggaan besar jika pintu keluar masuk bocor,” tandasnya.(JK)
Komentar