KabarNTB, Mataram – Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah meminta Dinas Perdagangan melakukan pemetaan varian produk Industri Kecil Menengah (IKM) yang bisa dikirim ke luar daerah dalam rangka memperluas pasar. Selama ini memang ada sejumlah produk IKM NTB yang sudah dijual ke luar daerah, namun Gubernur menyatakan produk yang dikirim harus lebih bervariasi.
“Dinas Perdagangan itu harus mampu mengidentifikasi produk IKM kita yang bisa dijual di jual ke luar daerah. Jangan sampai, jenis produknya itu-itu saja tanpa adanya perubahan dan inovasi,” kata Gubernur NTB saat melakukan Halal bi Halal sekaligus melakukan pembinaan ASN bertempat di kantor Dinas Perdagangan Provinsi NTB, Kamis 11 Juni 2020.
Namun demikian kata Gubernur, harus pula diingat jangan sampai kita semangat menjual produk ke luar daerah, akan tetapi kita lebih banyak mengkonsumsi atau membeli produk orang lain. Karena itulah gerakan mencintai dan membeli produk lokal harus tetap digalakkan.
Gubernur mengatakan, kunjungannya ke kantor-kantor OPD dalam rangka mempererat tali silaturahim, karena dalam situasi apapun, silaturahim harus tetap dijaga. “Karena, silaturahim dapat menjernihkan yang keruh meluruskan yang bengkok dan menghimpun yang berserakan,” ungkap Gubernur.
“Covid-19 ini mengajarkan kita untuk kembali lebih hangat, lebih bersahabat, dan menghargai sesama. Itulah yang disebutkan dengan New Normal dimasa yang akan datang,” tambah Gubernur yang akrab disapa Doktor Zul.
Setelah dari Dinas Perdagangan, Bang Zul melanjutkan kunjungannya ke Dinas Sosial Provinsi NTB. Dalam kunjungan tersebut, ia mengapresiasi kinerja dan semangat Dinas Sosial atas kerja keras dalam pendataan JPS Gemilang tahap dua. “Alhamdulillah berkat kerja keras Dinas Sosial, Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang sangat sukses,” ungkapnya disambut tepuk tangan meriah dari pegawai Dinas Sosial.
Gubernur berharap pendataan JPS Gemilang yang bagus tersebut bisa terus dipertahankan. Karena menurutnya, penyaluran JPS Gemilang merupakan salah satu cara pemerintah meringankan beban masyarakat di tengah pandemi Covid-19.(NK)
Komentar