Progress Rehab-Rekon Rumah Korban Gempa NTB Sudah 96 Persen

KabarNTB, Mataram – Progress kegiatan rehab rekon rumah warga korban gempa di NTB sudah mencapai 96 persen. Hal itu terungkap dalam pertemuan Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah dengan Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi (RR) BNPB, Rifai MBA, Rabu 22 Juli 2020.

Rifai menyatakan kedatangannya ke NTB khusus untuk melihat secara langsung progres pembangunan rumah tahan gempa di Provinsi NTB.

“Kedatangan kami ini memenuhi undangan bapak gubernur, sekaligus melihat secara langsung progres pembangun rumah rekon yang ada di NTB,” ujarnya.

Dalam perkembangan penanganan perbaikan, rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana gempa bumi di NTB tahun 2018 lalu progress yang dicapai sudah 96 persen. “Ini sangat menarik, karena kekuatan dan koordinasi daerah sudah sangat baik. Semoga terus disempurnakan,” ucapnya.

Gubernur NTB, Zulkieflimansyah saat menerima kunjungan Deputi BNPB Bidang Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi , Rifai MBA

“Kita bersyukur tenaga fasilitator juga sudah mulai diangkat. Itu semua bisa mempercepat pembangunan. Tidak hanya itu, pemberdayaan masyarakat di tengah pandemi covid-19 juga tetap ada,” imbuhnya.

Namun sesuai aturan yang telah ditentukan pemerintah, fasilitator tetap diberikan ruang untuk bekerja, dengan memperhatikan protokol Covid-19, menggunakan alat pelindung diri seperti masker, sarung tangan media, menjaga jarak.

“Dasarnya sudah jelas sesuai dengan kepres nomor 59 tentang gugus tugas, protokol dari kementerian PUPR nomor 2 tentang tentang memperhatikan protokol covid-19,” jelasnya.

Kedepan, lanjut Rifa’i, fokus penanganannya pada rusak berat, sedangkan, untuk rusak sedang dan rusak ringan masyarakat akan diberikan bantuan 100% untuk dikerjakan mandiri.

“Kita fokus di rusak berat, banyak rusak sedang dan ringan sudah ditempati, kita kasih masyarakat bantuan 100 persen dan tugas kita memantau,” tutupnya.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur NTB, Zulkieflimansyah menyampaikan terimakasih kepada BNPR. Menurutnya, usulan pengerjaan terfokus pada rusak berat tersebut perlu secepatnya ditindaklanjuti BPBD Provinsi NTB.

“Secepatnya ditindaklanjuti, kita fokus kerjakan yang rusak berat, untuk yang sedang dan ringan kita berikan pendanaannya 100 persen ke masyarakat, kita percaya, masyarakat bisa memperbaiki, tugas kita memantau,” ujar Gubernur.

Gubernur pun menegaskan pentingnya menuntaskan berbagai pekerjaan rumah yang tersisa dari gempa tahun 2018 tersebut. Ia mengaku prihatin melihat masyarakat NTB masih ada yang rumahnya belum selesai dibangun. Karenanya, ia menyerukan kecepatan bertindak dan setiap pengambil kebijakan harus tetap hadir di tengah masyarakat dalam kondisi apapun.

“Apapun kita lakukan, fasilitator juga silahkan ditambah. Kita ingin rumah ini selesai semuanya, paling telat bulan September,” ungkap gubernur sembari memerintahkan BPBD Provinsi NTB untuk mempercepat seluruh kendala dalam proses pembangunan tersebut.(NK)

Komentar