Tiga Jembatan Penghubung di Selatan Sumbawa Rusak, Komisi III Desak Pemda Segera Bertindak

 

KabarNTB, Sumbawa – Tiga unit jembatan penghubung akses menuju wilayah di Selatan Kabupaten Sumbawa rusak parah akibat diterjang banjir belum lama ini. Akibatnya akses masyarakat serta perputaran ekonomi di wilayah tersebut terganggu.

Komisi III DPRD Sumbawa, menyikapi kondisi tersebut, meminta agar pemerintah daerah melalui Dinas tekhnis untuk segera mengambil tindakan sebagai solusi agar kesulitan masyarakat tidak berlarut-larut.

Ketua Komisi III, Hamzah Abdullah didampingi anggota komisi Edi Syarifuddin dan Ahmad Adam, kepada media Selasa 19 Januari 2021, mengatakan, tiga unit jembatan yang rusak itu adalah jembatan menuju Desa Sempe Moyo Hulu, jembatan Brang Luar di Orong Telu dan jembatan Brang Punik menuju kecamatan Batu Lanteh.

Kondisi salah satu jembatan penghubung di wilayah selatan Kabupaten Sumbawa yang rusak parah diterjang banjir

“Rusaknya tiga jembatan ini, sangat jelas menambah kesusahan masyarakat,” Hamzah.

Kerusakan tiga jembatan itu, kata dia, bukan hanya menghambat perputara ekonomi, tetapi juga berimbas pada transportasi, kesehatan, pendidikan dan banyak lagi kepentingan masyarakat. “Karena itu, Pemda melalui dinas tekhnis mesti segera turun lapangan minimal ada solusi sementara bagi masyarakat,” ucapnya.

Hal senada juga dikatakan Aggota Komisi III dari Fraksi Nasdem Edi Syarifuddin dan Ahmad Adam dari Fraksi PPP. Kedua legislator itu, menyaatakan, dinas tekhnis semestinya jauh sebelumnya sudah melakukan pendataan dan inventarisir semua jembatan yang dianggap tidak layak untuk di jadikan prioritas pembangunan di tahun berikutnya. Hal itu penting sebagai upaya antisipasi dini terhadap kemungkinan terjadinya bencana.

“Tidak seperti sekarang, ketika terjadi kerusakan akibat bencana baru dilakukan pendataan untuk menjadi prioritas untuk dibangun di tahun akan datang. Ini yang kami anggap langkah mundur,” ujar mereka.

Komisi III juga mengharapkan Pemda dalam hal ini dinas tekhnis, jika ingin membangun jembatan atau jalan, hendaknya dibangun bersama infrastruktur penunjang seperti saluran atau talut. “Kalau parsial, maka jalan atau jembatan itu tidak akan bertahan lama akibat gerusan air,” timpal Ahmad Adam.(JK)

Komentar