KabarNTB, Sumbawa — Cuaca buruk yang ditandai dengan tingginya intensitas hujan di Kabupaten Sumbaewa dalam dua hari terakhir menyebabkan bencana banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah, Senin 22 Februari 2021.
Di wilayah Kecamatan Lunyuk dari data sementara pemerintah kecamatan setempat, tercatat ratusan rumah penduduk tergenang dan satu titik jalan utama mengalami longsor serta terdapat beberapa perahu yang rusak dan hanyut akibat dihantam gelombang pasang

Camat Lunyuk Iwan Sofyan, yang dikonfirmasi via telpon menjelaskan, banjir yang mengenangi pemukiman warga terjadi di beberapa dusun, yakni tiga dusun di Desa Perung dengan ketinggian air 60 cm atau selutut orang dewasa.
“Di Desa Perung terdapat 400 KK atau sebanyak 125 rumah yang tergenang. Sementara di Desa Suka Maju, Desa Jamu dan Kalbir, banjir menggenangi ruas jalan ditambah lagi dengan tumbangnya pohon dibeberapa ruas jalan,” jelas Camat Iwan.
Selain banjir juga terjadi longsor di KM 55 jalan penghubung Lunyuk-Sumbawa, dimana badan jalan ambruk sekitar 250 cm dari luas induk 450 cm. Jalan tersebut merupakan satu-satunya akses jalan ke beberapa desa. “Dari pantauan di lapangan terdapat tiga perahu nelayan hanyut, sedangkan 6 lainnya rusak dan tertimbun pasir akibat hantaman ombak,” imbuhnya.
Tanah longsor dan genangan air di pemukiman warga diakibatkan luapan air melalui beberapa saluran induk bendungan Plara akibat limpahan air dari kawasan hutan yang sudah gundul akibat peladangan liar.
Sejauh ini Muspika dan semua KUPT bergerak bersama sebagai upaya penanggulangan sementara dengan membangun posko, dapur umum, mengumpulkan selimut dan pakaian layak pakai serta obat-obatan serta air kemasan mengingat air sumur warga sudah masuk air banjir.
“Tenaga kesehatan dari Puskesmas telah disiapkan di masing –masing posko yang dipusatkan di lapangan dan masjid, sambil menunggu bantuan dari kabupaten yang telah kami koordinasikan,” demikian camat Iwan Sofyan.(JK)
Komentar