Di Sirkuit Mandalika, Sandiaga Uno Terima Penyerahan Pengadaan Lahan 6,5 Hektar

KabarNTB, Mataram – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ( Menparekraf ) Sandiaga Salahudin Uno menerima penyerahan pengadaan lahan 6,5 hektar dalam Penlok 2 (penetapan lokasi dua) untuk sirkuit MotoGP dari BPN, begitupulah dengan Penlok 1 yang ganti ruginya sudah dibayarkan.

Oleh karena itu, kunjungan ini selain memastikan pembangunan infrastruktur berjalan, aspek lingkungan dan sosial ekonomi masyarakat dan pelaku pariwisata NTB ditata kembali. Masyarakat yang mendapatkan ganti rugi pembayaran lahan akan didampingi dan diberikan pelatihan untuk usaha. “Mulai Nopember tahun ini untuk Superbike sampai tahun depan Mandalika akan mulai dikunjungi ribuan orang. Ini peluang bagi masyarakat,” ucap Sandiaga uno saat kunjungan ke Sirkuit Mandalikan, Kamis 06 Mei 2021.

Menteri Pariwisata, Sandiaga Uno bersama Gubernur NTB, Zulkieflimansyah mengendarai sepeda motor listrik mengelilingi sirkuit Mandalika di Lombok Tengah

Selain itu, dalam kunjunganya selama dua hari di Lombok, Sandiaga juga memastikan progres pembangunan sirkuit Mandalika dan Kawasan Ekonomi Khusus mematuhi Environmental, Social dan Governance (ESG) sebagai panduan. “Selain kementerian sendiri memiliki panduan yang ketat, ITDC dengan pendanaan yang multilateral sangat berpegang pada ESG tadi,” ujarnya.

Sementara itu, selain memastikan sukses penyelenggaraan event internasional itu, vaksinasi dan penerapan CHSE di destinasi wisata terbukti diakui oleh masyarakat internasional sejak gelaran Bali Democracy Forum. “Dan penegakan protokol kesehatan tidak boleh berhenti,” tegas Sandiaga.

Sandiaga juga menjelaskan bahwa, proses pengaspalan lapisan pertama 4,3 kilometer sirkuit dan pembayaran 29 bidang lahan warga dengan dukungan lembaga manajemen aset negara. Dimana, Penlok dua yang dialokasikan sebagai fasilitas pendukung ini nantinya aksesnya sangat terbuka bagi masyarakat sebagai infrastruktur dasar pasca gelaran event internasional sebagai dukungan Kemenparekraf dalam pemulihan ekonomi NTB.(NK)

Komentar