KabarNTB, Sumbawa Barat – Kasus gigitan anjing diduga rabies masih menjadi momok bagi warga di Sumbawa Barat.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan setempat, Selama liburan Idul Fitri (2 – 5 Mei 2022) telah terjadi 7 kasus gigitan. Pada 2 Mei terjadi 1 kasus di Kelurahan Telaga Bertong, Kecamatan Taliwang. Tanggal 3 Mei juga terjadi 1 kasus di Desa Lalaral Liang Kecamatan Taliwang, serta 1 kasus pada 4 Mei di Desa Moteng Kecamatan Brang Rea dengan korban seorang anak berusia 8 tahun.
“Hari ini (5 Mei 2022) terjadi penambahan 4 kasus gigitan, 2 kasus di Kecamatan Seteluk dan 2 kasus di Kecamatan Brang Rea,” sebut Sekretaris Dinas Kesehatan Sumbawa Barat, Hj Erna Idawati, kepada KabarNTB, Kamis malam 5 Meai 2022.
Dua kasus yang terjadi di Kecamatan Seteluk, keduanya terjadi di Desa Ai Suning. Kasua pertama terjadi Kamis pagi dengan korban seorang perempuan berisial SM (54 tahun). Ia mengalami gigitan di lengan kiri. Kasus kedua terjadi Kamis sore dengan korban seorang anak perempuan berusia 10 tahun berinisial AP. Korban digigit anjing liar dan mengalami luka di bagian betis.
Sedangkan dua kasus di Brang Rea, kasus pertama terjadi Kamis pagi dengan korban seorang pemuda berinisial FR (27 tahun) warga Desa Tepas Sepakat. Korban digigit anjing liar si lengan kirinya. Kasus kedua, terjadi Kamis sore di Desa Tepas dengan korban seorang peremouan berinisal LA (23 tahun). Korban mengalami luka di kaki kirinya.
“Semua korban langsung dibawa ke Puskesmas untuk mendapatkan penanganan media dan diberi vaksin anti rabies,” ujar Hj Ernawati.
Ia mengimbau masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan, termasuk terhadap anjing peliharaan. Mengingat dari empat kasus baru per hari ini, satu kasus diantaranya, gigitan dilakukan oleh anjing peliharaan.
Dengan adanya penambahan 7 kasus baru selama liburan lebaran ini, total jumlah kasus gigitan anjing diduga rabies di Sumbawa Barat mencapai 100 kasus.
Kasus terbanyak terjadi di Kecamatan Taliwang dengan45 kasus, disusul Kecamatan Jereweh 13 kasus, Kecamatan Brang Rea 12 kasus, Brang Ene dan Sekongkang masing-masing 8 kasus, Kecamatan Seteluk 6 kasus, Kecamatan Poto Tano 5 kasus dan Kecamatan Maluk 3 kasus.(EZ)
