Jerman Butuh 300 Perawat Indonesia, Gaji Paling Rendah Setara 38 Juta

KabarNTB, Sumbawa – Pemerintah membuka kesempatan bagi para perawat untuk bekerja di Jerman. Gaji yang ditawarkan cukup tinggi mencapai puluhan juta per bulan.

Kesempatan kerja ini merupakan program penempatan perawat G to G di Jerman – Triple Win Indonesia yang merupakan program yang dirancang melalui perjanjian antara Badan Ketenagakerjaan Federal Jerman (BA) dengan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) yang mengatur prosedur, perlindungan dan penempatan perawat profesional dari Indonesia.

Pada program ini BP2MI, BA dan GIZ menggunakan pendekatan Triple Win yakni sebuah konsep holistik yang menjamin bahwa pekerja migran negara pengirim dan penerima mendapatkan manfaat yang sama.

Tenaga Perawat (net)

“Sebagai sebuah program kerjasama antar pemerintah, program ini berupaya untuk memenuhi standar internasional dalam proses rekrutmen yang bersifat adil,” Kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sumbawa, Budi Prasetiyo.

Disebutkan, kualifikasi persyaratannya, yakni usia minimal 18 tahun saat mendaftar, pendidikan minimal Diploma 3 (D3) Keperawatan dan memiliki Surat Registrasi Perawat (STR) yang masih berlaku. Kemudian, Kartu Pencari Kerja (AK1) SKCK, BPJS Kesehatan, KTP, Surat Izin Orang Tua/Suami/Istri diketahui Kepala Desa, KK, Surat Keterangan Sehat, dan sebagainya.

Sementara untuk gaji ungkap kadis, posisi asisten perawat sebesar 2.300 Euro setera Rp 38 juta, kemudian perawat sebesar sebesar 2.800 Euro atau Rp 47 juta lebih.

Kata dia, melalui program ini semua perawat yang memenuhi syarat memiliki kesempatan yang sama untuk bisa bekerja sebagai perawat ataupun asisten perawat di Jerman. Semua pendaftaran dilakukan secara online melalui BP2MI secara gratis bahkan hingga dibekali pelatihan bahasa Jerman hinggal level B1.

“Pendafran sudah dimulai secara online melalui BP2MI, semuanya gratis. Untuk kebutuhan tahun ini sebanyak 300 orang se Indonesia,” ungkapnya.

Pihaknya, kata Budi, sedang melakukan sosialisasi dan komunikasi dengan seluruh angkatan kerja terutama perawat yang memenuhi syarat untuk mengambil kesempatan tersebut.

Sementara terkait kouta, menurutnya Sumbawa akan mendapat perhatian khusus dari BP2MI menyusul adaya kerjasama antara Kabupaten Sumbawa dengan BP2MI terkait Pekerja Migran.

“Oleh sebab itu adanya perluasan kesempatan kerja ini berharap kita bisa meminimalisir pengangguran dengan mencoba menawarkan program dari pusat yang memang relevan untuk kita lakukan termasuk juga menghentikan pengiriman ilegal. saat ini kita sedang memberikan sosialisasi kepada para perawat kita yang ingin memperoleh kesempatan kerja ke luar negeri,” pungkasnya.(IR)

Komentar