Sekda : Pembangunan Bandara Kiantar sebagai Pengungkit Pariwisata KSB

KabarNTB, Sumbawa Barat – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) terus berupaya maksimal untuk menyiapkan berbagai fasilitas penunjang untuk pengembangan pariwisata di daerah ini.

Berbicara dalam kegiatan pelantikan Pengurus Himpunan Peramuwisata Indonesia (HPI) Kabupaten Sumbawa Barat periode 2022 – 2027 di Aula Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora), Kamis pagi 27 Oktober 2o22, Sekda KSB, Amar Nurmansyah menyinggung tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 – 2024 yang menetapkan KSB sebagai lokasi kawasan industri strategis nasional.

Sekda KSB, Amar Nurmansyah

“Sementara Pulau Lombok di RPJMN, unggulannya adalah pariwisata. Itulah salah satu yang menyebabkan mengapa Pemerintah pusat lebih cepat merespon usulan Pulau Lombok dalam urusan pariwisata,” ungkapnya.

Kondisi ini, sambung Sekda, yang menjadi pemacu Pemda KSB untuk memperjuangkan pembangunan Bandar Udara (Bandara) di daerah ini. Bandara Kiantar di Kecamatan Poto Tano yang saat ini sedang dibangun, menurutnya dihajatkan sebagai pengungkit terbangunnya Pariwisata di daerah ini.

“Jika kita lihat Bandara Internasional Lombok (BIL) sebelum dibangunnya Bandara itu seperti apa, lahan tidur yang sepertinya tidak bisa memberikan penghidupan. Tetapi kita lihat efek conectifitas itu sangat luar biasa. Itulah sebabnya kenapa kita upayakan dibangunnya terlebih dahulu Bandara dengan status bandara Khusus karena kedepannya kita bisa manfaatkan menjadi bandara umum. Tetapi jika kita buat langsung dengan status umum belum tentu dapat izin hingga 30 tahun. Harapan kita, ketika ada Bandara, lahan tidur cepat dibangun oleh investor dan kedepannya Pariwisata KSB akan semakin berkembang,” urainya.

Sementara itu, Kepala Disparpora KSB, Drs Burhanuddin, dalam laporannya, menyampaikan bahwa saat ini telah banyak upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, serta bagaimana agar para wisatawan dapat memperpanjang waktu tinggal di KSB.

“Beberapa terobosan tersebut seperti dilaksanakannya pelatihan ekonomi kreatif bagi masyarakat yang berada di daerah wisata, berupa kerajinan pernak-pernik wisata, tas, gantungan kunci dan lain-lain. Juga pelatihan kepariwisataan untuk para pemuda sebanyak 30 Orang, dan Pelatihan tour guide untuk anggota HPI,” ungkapnya.(EZ)

Komentar