KSB Punya Tiga Potensi Besar sebagai Destinasi Wisata Unggulan di NTB

KabarNTB, Sumbawa Barat – Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Sumbawa Barat, Drs Burhanuddin, mengungkap tiga potensi besar yang dimiliki di bidang pariwisata yang menjadi keunggulan tersendiri untuk pengembangan dan kemajuan pariwisata di daerah ini.

Dalam sambutannya di acara pelantikan pengurus Himpunan Peramuwisata Indonesia (HPI) KSB periode 2022 – 2027 di aula dinas setempat, Kamis 27 Oktober 2022, Burhanuddin mengungkap, tiga potensi tersebut adalah, yang pertama KSB memiliki tamu (wisatawan) tetap.  Saat ini KSB punya PT AMNT dengan jumlah pegawai diatas 4.000 orang. Mereka seharusnya berada dan berpiknik di kabupaten Sumbawa Barat.

Drs Burhanuddin, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga KSB

Yang kedua, setelah industri smelter beroperasi (sekarang dalam tahap pembangunan) akan ada tamu sekitar 12.000 yang harus diberikan pelayanan sebaik-baiknya sehingga mereka mendapatkan kenyamanan saat berada di KSB. Dan yang ketiga, bahwa para wisatawan asing rata-rata sudah mengunjungi Pulau Lombok dua kali, sehingga ada kemungkinan di kunjungan ketiganya para wisatawan asing tersebut akan mencari destinasi yang baru. Destinasi baru yang paling dekat dari Pulau Lombok adalah KSB.

“Persoalannya sekarang, bagaimana kita bisa menarik mereka? Jika tiga potensi ini bisa kita kelola maksimal, maka kami optimis bahwa KSB bisa menjadi destinasi wisata andalan bagi NTB dan Indonesia,” ungkap

Disparpora sendiri, terus melakukan berbagai terobosan dalam upaya meningkatkan kunjungan wisatawan dan memperpanjang waktu tinggal wisatawean di daerah ini. Upaya tersebut Antara lain dengan pelatihan ekonomi kreatif bagi masyarakat yang berada di sekitar daerah wisata, berupa kerajinan pernak-pernik wisata, seperti tas, gantungan kunci dan lain-lain.

“Juga pelatihan kepariwisataan untuk para pemuda sebanyak 30 Orang yang kami harapkan nantinya mereka akan menjadi marketing pariwisata KSB, dan pelatihan tour guide untuk anggota HPI yang kami harapkan menjadi ujung tombak kegiatan kepariwisataan di Sumbawa Barat,” ungkap Burhanuddin,

Burhanuddin mengungkap, berdasarkan hasil diskusi dengan para pelaku pariwisata, seperti HPI, himpunan pengusaha perhotelan, serta organisasi himpunan biro perjalanan wisata, angka kunjungan wisatawan ke KSB masih belum maksimal, bukan karena daerah ini tidak memiliki potensi wisata yang memadai. Tetapi lebih karena faktor  pendukung yang masih kurang.

“Sumbawa Barat ini sering terlewatkan (dari kunjungan wisatawan) sesungguhnya bukan karena potensi atau keindahan alam kita yang kurang memadai. Tetapi mungkin karena front line (personel kepariwisataan) kita yang belum ada. Dengan pelatihan-pelatihan kami harapkan  akan terjawab, agar pelayanan dalam paket-paket pariwisata di daerah ini bisa dilaksanakan secara maksimal, termasuk oleh HPI,” urainya.

Kendala lainnya yang diungkapkan Kadisparpora adalah promosi wisata yang masih perlu ditingkatkan, sehingga para wisatawan dan pelaku pariwisata mengenal destinasi dan event-event pariwisata yang ada di KSB. Ia mencontohkan paket perjalanan wisata melalui jalur laut dari Gili Trawangan di Lombok Utara menuju Pulau Komodo di NTT. Wilayah perairan KSB hanya menjadi daerah perlintasan dan tidak disinggahi, karena memang destinasi dan event wisata di daerah ini belum banyak dikenal, meskipun dari segi potensi tidak kalah menarik dari daerah lain.

“Yang paling pokok kami lihat di lapangan adalah fasillitas di destinasi wisata masih perlu kita lengkapi sehingga para tamu merasa nyaman sehingga mereka akan kembali kesini atau memperpanjang masa tinggal disini. Usaha-usaha ini yang akan lebih kita tingkatkan kedepan sehingga sektor pariwisata di Kabupaten Sumbawa Barat bisa lebih maju dan berkembang,” demikian Kadisparpora.(EZ)

Komentar