KabarNTB, Sumbawa Barat -Setiap kali mendekati pemilu, para calon kepala daerah atau anggota legislatif mengumbar janji manis kepada masyarakat. Untuk itu pemilih dituntut untuk menjadi pemilih cerdas dalam menentukan pilihannya.
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) Aheruddin Sidik, SE.ME. mengajak masyarakat untuk menolak politik uang dan menjadi pemilih cerdas. Karena Money politic akan memunculkan wakil rakyat dan pemimpin yang hanya peduli kepentingan pribadi dan golongan, bukan masyarakat yang memilihnya.
“Wakil rakyat atau pemimpin yang dipilih karena isi tas, tentu akan merasa berkewajiban mencari keuntungan dari jabatannya, demi mengembalikan modal yang keluar,” ungkap Aher pada acara pendidikan politik yang berlangsung Jum’at 9 Juni 2023 lalu di desa Tambak Sari Kecamatan Poto Tano.
Dikatakan politisi asal kecamatan Seteluk ini, dengan menjadi pemilih cerdas, tentu akan menghasilkan pemimpin dan wakil rakyat yang berkwalitas guna untuk memikirkan pembangunan demi kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.
“Saya sangat mengapresiasi langkah yang diambil partai PKP ini, karena terus berkomitmen menjalankan visi dan misi partai terutama dalam memberikan pendidikan politik kepada masyarakat,” sebut Aher
Ia menjelaskan, peran dan fungsi parpol salah satunya memberikan pendidikan atau pencerdasan politik kepada masyarakat, dan itu amanat undang-undang yang harus dijalankan parpol itu sendiri. Sebab dengan pendidikan politik masyarakat dapat cerdas dalam menentukan pilihannya.
“jangan sampai yang terpilih di DPRD nanti hanyak mampu menjalankan 4 D (datang, duduk, dengar, diam) saja menunggu pokir semata tanpa berpikir untuk pembangunan kedepan,” ujar Aher.
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sumbawa Barat mengimbau masyarakat agar dapat menghindari politik uang atau money politic saat pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) serentak pada 2024 Mendatang.
“Masyarakat dapat memilih calon pemimpin atau calon wakil rakyat dengan mengenali sosok, program kerja, visi dan misinya, jangan menjadi pemilih transaksional,” ungkap
Kepala Bidang Politik Dalam Negeri dan Organisasi Kemasyarakatan Badan Kesbangpol KSB Harap Titin yuliana, M.Ec.Dev dalam sambutanya saat membuka pendidikan politik di desa Tambak Sari.
Menurutnya, menolak politik uang dapat membuat pesta demokrasi lebih berkualitas dan menghasilkan pemimpin dan wakil rakyat yang mempunyai kapasitas untuk 5 tahun kedepan.
“Semoga kita semua dapat menjadi pemilih cerdas dengan menolak politik uang,” harap Titin.(Ken)
Komentar